PEKANBARU- PT Jasa Raharja Riau periode Januari-Agustus 2022 sudah memberikan santunan kecelakaan lalu lintas. Sebanyak 729 korban (43,16 persen) merupakan kalangan pelajar dan usia produktif 5-24 tahun.
Hal itu disampaikan Kabag Operasional PT Jasa Raharja Riau, Ahmad Ilham. "Sebanyak 729 korban laka lantas dengan kondisi meninggal, luka berat dan ringan itu mendominasi jumlah korban laka lantas secara keseluruhan di Riau. Peringkat korban laka lantas terbanyak kedua yakni usia produktif (25-55 tahun) sebanyak 41,33 persen atau 698 orang itu," sebut Ahmad Ilham di sela rapat koordinasi dalam upaya pencegahan kecelakaan dan permasalahan lalu lintas di Pekanbaru, Kamis (15/9/2022).
Ahmad menyebut Jasa Raharja dengan kepolisian terus menggencarkan sosialisasi ke sekolah dan mengimbau supaya pengendara tertib berlalu lintas.
Tetapi setelah diverifikasi banyak kendaraan bermotor yang laka lantas ternyata belum melakukan pengesahan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). "Untuk nilai santunan yang diserahkan periode Januari-Agustus 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 naik 21,4 persen. Karena santunan meninggal dunia mengalami kenaikan santunan sebesar 6,3 persen dan santunan luka-luka juga mengalami kenaikan sebesar 45,5 persen," sebut Ahmad.
Ahmad menyebut untuk total santunan yang dibayarkan periode Januari-Agustus 2022 sebesar Rp36,63 miliar dengan jumlah korban laka lantas sebanyak 1.689 orang.
Kemudian tercatat ada 36 korban balita (2,31 persen) usia 0-4 tahun. Lansia korban laka lantas (di atas 55 tahun) sebanyak 226 orang, serta 1.689 korban laka lantas seluruhnya tercatat 70 persen pria 30 persen adalah wanita.
Sementara itu Wakasat Lantas Polresta Pekanbaru AKP Dasmaliki menyebut penyebab terjadinya kecelakaan antara lain faktor utama kesalahan atau kelalaian manusia. Seperti mengantuk, tidak fokus, kelelahan, kesalahan beraksi saat menyetir menerima telepon, serta belum bisa menyetir tetapi sudah membawa kendaraan.
"Khusus terhadap pelajar yang belum cukup umur, maka kami pun gencar mengimbau orang tua agar anak mereka tidak diberikan kendaraan dalam bepergian ke sekolah karena sangat berisiko. Selain usia belum mencukupi mereka juga belum memiliki pemahamandan keterampilan dalam berkendara yang baik karena belum memiliki SIM," ujar Dasmaliki.
Masih dalam upaya menekan korban laka lantas, pihaknya lakukan "Giat Patroli" di titik-titik lokasi rawan laka lantas. Polisi juga menjadi inspektur upacara di sekolah meminta agar kalangan pelajar tertib aturan.
Kemudian Kabid Manajemen Rekayasa Lalulintas Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru, Bagus Saputra menyebut, digelar-nya rapat koordinasi dalam upaya pencegahan kecelakaan dan permasalahan lalulintas. Bersama instansi terkait dengan harapan melahirkan satu keputusan guna menekan fatalitas korban di jalan raya.
"Tercatat sembilan kesimpulan yang direkap dalam rapat koordinasi digelar ini, ke depan akan dilakukan tindak lanjut bersama antara lain tidak lagi mengizinkan sepeda motor listrik beroperasi dalam area hari bebas kendaraan bermotor di Pekanbaru," katanya.
Selain itu menata kembali jalan berlubang akibat aktivitas galian pipa PDAM sepanjang 4 Km di Jl Riau Pekanbaru yang diharapkan bisa diaspal kembali oleh pengelola setelah pengerjaan fisik proyek tersebut pada 31 September 2022 selesai. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :