Rakor Gubernur Se-Sumatera, Gubri Syamsuar Paparkan 9 Masalah, Anjloknya Harga Sawit Hingga Kemiskinan
PEKANBARU- Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar memaparkan 9 permasalahan yang secara umum dimiliki oleh semua provinsi yang ada di Pulau Sumatera. Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi (rakor) gubernur se-Sumatera di Grand Ballroom Hotel Premiere, Pekanbaru, Kamis (30/6/2022).
"Permasalahan pertama adalah belum optimalnya pengembangan potensi unggulan berbasis sumber daya alam," kata dia.
Kedua, lanjut Gubri, adalah belum optimalnya integrasi konektivitas intrawilayah dan antarwilayah serta belum optimalnya hubungan internasional sebagai pintu gerbang perdagangan barang dan jasa. Padahal, kata Gubri, Pulau Sumatera khususnya Provinsi Riau, Aceh dan Kepulauan Riau berbatasan langsung dengan negara lain.
"Ketiga belum optimalnya pengelolaan dan kualitas belanja APBD dan dana Otonomi Khusus Aceh, keempat masih tingginya ketimpangan pembangunan terutama wilayah Sumatera bagian barat, dan tingginya tingkat kemiskinan terutama pada wilayah Sumatera bagian utara," ujarnya.
Permasalahan kelima yang dipaparkan Gubri yaitu belum adanya pusat perdagangan komoditas (trading house) yang terintegrasi, serta masih rendahnya perkembangan usaha koperasi dan UKM sebagai dasar penguatan struktur perekonomian lokal.
"Keenam belum stabilnya harga komoditi karet dan sawit yang diikuti dengan turunnya kualitas produk, serta kurang kompetitifnya harga gas untuk kegiatan industri sehingga menghambat laju produktivitas industri," jelasnya.
Gubri juga menyoroti masih terdapatnya praktik penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) di provinsi-provinsi yang berbatasan wilayah perairan laut dengan negara lain, serta praktik penanaman, perdagangan, dan pemanfaatan tanaman ganja secara ilegal sebagai permasalahan ketujuh.
"Ke delapan tingginya potensi konflik pada kawasan perbatasan Natuna, khususnya di Zona Ekonomi Eksklusif. Dan kesembilan masih rentannya ketahanan fisik dan sosial atas perubahan iklim, bencana, polusi, dan abrasi pantai khususnya pulau-pulau di perbatasan negara, serta rentan terhadap kesenjangan sosial dan kemiskinan perdesaan dan perkotaan," jelasnya.
Dalam rakor itu tampak hadir secara langsung Wakil Menteri Dalam Negeri, Gubernur Sumatera Barat, Gubernur Kepulauan Riau, Gubernur Lampung, Gubernur Bengkulu, Gubernur Jambi dan Gubernur Bangka Belitung. Sementara itu untuk Provinsi Aceh dan Sumatera Utara diwakili oleh Kepala Bappeda dan Sumatera Selatan dihadiri oleh Wakil Gubernur. (*)
Penulis: Rinai
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :