Kadiskes Riau Berharap Ada Satgas Saat Tatap Muka di Sekolah
Kamis, 24 Desember 2020 - 13:39:33 WIB
PEKANBARU - Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir berharap adanya satgas internal di sekolah pada saat pembelajaran tatap muka terbatas pada semester genap mendatang.
"Protokol kesehatan mudah diungkapkan namun pelaksanaannya terdapat masih ada yang cuek, maka itu perlunya satgas internal di sekolah," katanya, Rabu (23/12/2020).
Melalui satgas internal tersebut, nantinya akan melakukan monitoring atau penerapan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah tersebut. Dari mulai siswa itu masuk hingga siswa pulang itu harus dilakukan pengawasan.
"Juga dapat memberikan teguran jika ada yang tidak menggunakan masker," ucapnya.
Mimi melanjutkan selain satgas internal, sarana prasarana protokol kesehatan juga perlu dipersiapkan. Diungkapkannya seperti wadah cuci tangan jangan hanya ada wadahnya saja namun sabunnya tidak tersedia.
"Itu juga perlu diperhatikan siapa penanggung jawabnya, karena sarana prasarana protokol kesehatan juga sebagai upaya mencegah penularan Covid-19," tuturnya.
Kemudian kesiapan pembelajaran tatap muka di sekolah, diberdayakan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Karena menurutnya, tidak semua sekolah itu dekat dengan Fasilitas Kesehatan (Falkes).
"Namun sekolah harus mempunyai nomor kontak Falkes terdekat, sehingga jika terjadi sesuatu bisa segera menghubungi klinik atau puskesmas terdekat," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pada UKS sekolah yang diberdayakan juga harus mempersiapkan beberapa APD sederhana sehingga jika ada yang pingsan di lingkungan sekolah dapat di tangani tanpa khawatirkan tertular Covid-19.
Batasi Jumlah Siswa
Sementara itu, ahli Epidemiologi Riau dr Wildan mengharapkan jumlah siswa yang melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021 mendatang perlu dilakukan pembatasan.
Pembatasan dilakukan mengingat masih di tengah pandemi Covid 19 sehingga harus tetap menjaga jarak. Di mana pembatasan yang dimaksud adalah jumlah siswa yang berada di kelas disesuaikan dengan luas ruangan kelas bukan berdasarkan persentase jumlah keseluruhan peserta didik di sekolah.
"Kita tidak tahu mungkin saja sebelumnya Covid-19 dalam satu bangku terdapat tiga atau empat siswa, untuk itu nantinya jika dilakukan belajar tatap muka harus sesuai luas ruangan," ungkapnya di Ruang Rapat Kenanga Kantor Gubernur Riau, Rabu (23/12/2020).
Dia menyampaikan selain kesiapan sekolah terhadap sarana prasarana protokol kesehatan yang lengkap, pengaturan jarak antar peserta didik juga perlu di perhatikan.
Untuk itu, ia mengatakan tidak bisa awal di bukanya sekolah berdasarkan 50 persen yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah harus ada jarak antara satu dengan yang lain berjarak 1,5 meter hingga 2 meter.
Kemudian, ia juga berharap pembelajaran tatap muka dilakukan dilakukan secara bertahap. Seperti untuk tingkat SMA sederajat belajar tatap muka di bulan pertama yang masuk khusus kelas 12, jika aman tanpa ada masalah bisa dilakukan pada bulan ketiga kelas 11, begitu selanjutnya.
"Jangan terburu-buru menetapkan berdasarkan jumlah siswa di sekolah, karena bagaimanapun kesehatan dan keselamatan jadi prioritas utama," tutupnya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :