PEKANBARU - Sebanyak 2.788 warga kabupaten/kota se-Provinsi Riau terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Hal itu sesuai data Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau terhitung sejak Januari-Oktober 2020. Dimana dari angka itu, 33 warga diantaranya meninggal dunia.
"Angka itu akumulasi dari 12 kabupaten dan kota se-Riau, terhitung sejak Januari sampai Oktober 2020," kata Kepala Diskes Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Kamis (26/11/2020) dikutip dari cakaplah.
Lebih lanjut Mimi menyampaikan dari angka tersebut, daerah yang terbanyak ditemukan kasus DBD yakni Kabupaten Bengkalis. Setidaknya ada 509 kasus terkena DBD.
"Termasuk Kota Pekanbaru, jumlah kasus DBD-nya sebanyak 474 orang. Kemudian disusul Kota Dumai sebanyak 355 kasus," terangnya.
Selanjutnya, Kabupaten Siak 298 orang, Kuantan Singingi 256 orang, Kabupaten Kampar 246 orang, Kepulauan Meranti 106 orang, Rokan Hulu 140 orang, Pelalawan 150 orang, Indragiri Hulu 166 orang, Indragiri Hilir 45 orang dan Rokan Hilir 43 orang.
"Dari jumlah kasus DBD di Riau itu, 33 warga diantaranya meninggal dunia. Ini tersebar di sepuluh kabupaten/kota se Riau," paparnya.
Mimi menjelaskan, warga yang meninggal akibat DBD tersebut berasal dari Kota Pekanbaru 4 orang, Kampar 3 orang, Rokan Hulu 3 orang, Indragiri Hulu 1 orang, Kuansing 1 orang, Indragiri Hilir 3 orang, Bengkalis 10 orang, Dumai 2 orang, Siak 3 orang dan Kepulauan Meranti 1 orang.
"Sedangkan Kabupaten Pelalawan dan Rokan Hilir tidak terdapat pasien DBD yang meninggal dunia. Mudahan-mudahan sampai akhir tahun kasus DBD tidak bertambah," ucapnya. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :