PEKANBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan bahwa sampai saat ini ada sejumlah daerah di Riau yang telah terkena banjir dan hal tersebut di luar perkiraan.
Hal itu diungkapkan Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger, Selasa (24/11/2020).
"Ini memang di luar perkiraan, maksudnya, sejak awal dibukanya PLTA Koto Panjang, kami telah melakukan antisipasi banjir akibat debit air. Namun akibat hal itu, ada beberapa daerah yang mengalami banjir, dikarenakan meluapnya air sungai akibat hujan dan air pasang," sebut Edwar.
Adapun beberapa daerah di Riau yang sudah terpapar banjir tersebut yakni Kabupaten Pelalawan, Inhu dan Kuantan Singingi. Sementara itu, dilaporkan untuk Kabupaten Indragiri Hulu dan Kuansing, banjirnya sudah selesai.
Ia menjelaskan, terjadinya banjir di Kuansing bukan karena meluapnya Sungai Batang Kuantan, tetapi dikarenakan adanya sungai - sungai kecil lain yang meluap. "Sedangkan di Indragiri Hulu dan Pelalawan, banjir terjadi akibat rob atau pasang besar," jelasnya.
Di samping itu, sejauh ini, Sanger mengaku bahwa terus melakukan pemantauan terhadap banjir di Pelalawan. Yang mana sebelumnya dilaporkan terdapat dua daerah di Kabupaten Pelalawan yang terkena banjir, yakni di Desa Lubuk Kembang Bunga dan Air Hitam.
Menurutnya, kalau pintu waduk PLTA (Koto Panjang) sudah dibuka, dan airnya bisa saja mengisi sungai Kampar terus bermuara ke sungai - sungai di Pelalawan.
Walaupun begitu, sejauh ini upaya penanganan banjir di dua desa di Pelalawan tersebut masih bisa ditangani oleh BPBD setempat, dengan tetap berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Riau.
"Untuk penanganan banjir di dua desa di Pelalawan tersebut, kami sudah menurunkan tim. Memang, ketinggian air yang menggenangi pemukiman membuat jalan utama di desa tersebut terganggu, tetapi telah dilakukan penanganan," tuturnya.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)