Kepala Balai PPW Riau Hadiri FGD Pembahasan Paket IPA Baja dan Sosialisasi MSMIP Kota Pekanbaru Pekerjaan Wilayah Utara
PEKANBARU-Bertempat di ruang rapat PPK Air Minum, dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Pembahasan Paket IPA Baja yang diselenggarakan oleh Direktorat Air Minum, diikuti oleh Kepala Balai PPW Riau, Satker Pelaksanaan P3 Riau, PPK Air Minum, Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Supervisi Kegiatan Pembangunan IPA Baja Indoor Kap. 20 l/det dan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Siak, Kabupaten Siak serta staf teknis terkait lainnya yang dilaksanakan melalui video conference, Rabu (21/10/2020).
Rapat dibuka langsung oleh Direktur Air Minum Yudha Mediawan. Dalam sambutannya dia mengatakan dalam pelaksanaan kegiatan air minum untuk pembangunan baru dibutuhkan suatu unit untuk pengolahan air minum yang sifatnya dapat dilakukan melalui pabrikasi yang telah dituangkan dalam kegiatan pembangunan kontrak itu sendiri.
“Tentu kapasitas yang di desain mulai dari 10 l/det, 20 l/det sampai 50 l/det telah dimulai dengan perencanaan dan sudah dilakukan juga beberapa kali pembahasan atau FGD sampai terbitnya Surat Edaran Dirjen Cipta Karya tentang Standar Teknis Modul Instalasi Pengolahan Air Minum Struktur Baja. Untuk itu perlu dilakukan review kembali pada pekerjaan yang saat ini tengah dilaksanakan," ujarnya.
Progres fisik pekerjaan IPA Baja Indoor Siak dengan kap. 20 l/det sampai saat ini telah mencapai 71,87% dan diharapkan dapat selesai pada akhir Desember ini dan nantinya dapat melayani 1.600 Sambungan Rumah (SR).
Lingkup kegiatan pembangunan ini yaitu pembangunan IPA Baja Indoor dengan kap. 20l/det, Intake, Jaringan Distribusi utama, Reservoar Glass Steel, Rumah Genset dan Pompa, Gudang, Bangunan Indoor serta SMK3.
Selanjutnya setelah mengikuti FGD tersebut Kepala Balai PPW Riau bergerak menuju Kantor Walikota Pekanbaru untuk mengikuti acara Sosialisasi Kegiatan Local Project Management Unit (LPMU) Metropolitan Sanitation Management Implementation Project (MSMIP) Kota Pekanbaru Pekerjaan Wilayah Utara (NC).
Rapat dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Pekanbaru selaku Pengarah Tim Teknis LPMU Kota Pekanbaru El Syabrina, juga dihadiri oleh Kepala Bappeda Kota Pekanbaru, Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Ketua LPMU MSMIP Kota Pekanbaru, Perwakilan Kasatlantas Polresta Pekanbaru, Camat dan Lurah lokasi yang terdampak akibat pekerjaan, Kontraktor Pelaksana, Konsultan Supervisi.
Dalam arahannya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Pekanbaru El Syabrina mengatakan kegiatan sosialisasi ini merupakan agenda rutin bulanan yang harus dilaksanakan.
Terutama kepada Camat dan Lurah yang masyarakatnya terdampak langsung untuk dapat memberikan sosialisasi bahwasannya pada saat pekerjaan nantinya akan terdapat hambatan terhadap lalu lintas yang ada di lokasi tersebut, karena pekerjaan ini adalah untuk kepentingan bersama dikemudian harinya.
“Untuk kegiatan selanjutnya, kami berharap kepada kontraktor pelaksana dan konsultan supervisi secara vertikal untuk dapat memberikan masukan-masukan kepada kami, sehingga pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan lancar nantinya dan kami sangat berterimakasih bahwa kegiatan SPALD-T ini dialokasikan di Kota Pekanbaru, karena jika dengan dana APBD kami tidak mempunyai kemampuan untuk melaksanakannya," tuturnya.
Selanjutnya Kepala Balai PPW Riau Ichwanul Ihsan dalam paparannya menyampaikan bahwa kegiatan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Kota Pekanbaru ini ada empat kegiatan, untuk kegiatan wilayah bagian selatan (SC1 dan SC2) sudah dilaksanakan dan pada tanggal 8 September 2020 telah ditandatangani kontrak untuk Paket NC (Wilayah Utara) MSMIP Kota Pekanbaru dengan panjang pipa keseluruhan lebih kurang 15,7 km, sedangkan untuk pembangunan Waste Water Treatment Plant (WWTP) masih dalam tahap lelang.
Terkait dengan pelaksanaan Pembangunan Perpipaan Air Limbah Kota Pekanbaru Area Utara (Paket NC) secara sosial politik akan lebih berat dibanding pekerjaan SC1 dan SC2 karena bersinggungan langsung dengan jalan protokol dan jalan jalan padat kegiatan lainnya. Untuk itu diperlukan kerjasama dari berbagai stakeholder sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah ditandatangani oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, yaitu antara Direktorat PLP dengan Pemerintah Kota Pekanbaru.
Terakhir disampaikan, bahwa ada beberapa metode pelaksanaan pekerjaan pemasangan pipa paket NC ini yaitu menggunakan sistem galian terbuka (open trench), sitem jacking, sistem boring dan menggunakan sistem HDD. Sedangkan sumber dana untuk kegiatan ini bersumber dari Asian Development Bank (ADB). (rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :