Tangani Karhutla dengan Modifikasi Cuaca, Tapi Pesawat Tak Siaga di Riau
Jumat, 03 Juli 2020 - 16:57:24 WIB
PEKANBARU - Satgas Karhutla Provinsi Riau sudah meminta bantuan pemerintah pusat untuk segera mengirimkan pesawat yang biasa digunakan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Masalahnya, saat ini pesawat jenis Cassa yang biasa dioperasikan untuk menabur garam di awan tidak ada yang disiagakan di Riau.
"Kita sudah minta bantu kepada BNPB untuk TMC. Karena pesawat Cassa yang biasa dipakai untuk menabur garam itukan sekarang ada di Kalimantan. Kita berharap itu bisa segara dikirim ke Riau agar kita bisa segara melakukan TMC," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Riau, Edwar Sanger, Jumat (3/7/2020).
Upaya pencegahan Karhutla melalui TMC saat ini dirasa yang paling tepat. Sebab dengan turunnya curah hujan di Riau maka potensi kebakaran lahan pun bisa ditekan.
Apalagi kata Edwar saat ini kondisi awan di Riau yang bisa dilakukan penyemaian garam sangat potensial.
"Kalau bisa TMC secepatnya dilakukan, kita tinggal menunggu pesawatnya saja, karena stok garam kita masih ada," ucapnya di tribun.
Edwar mengungkapkan, jika dibandingkan tahun sebelumnya, tahun ini memang sedikit lebih baik dalam pencegahan terjadi Karhutla.
Terbukti hingga saat ini belum ditemukan ada Karhutla yang membesar dan meluas seperti tahun sebelumnya.
Meski sempat ada temuan Karhutla namun saat ini sudah padam dan hanya tinggal pendinginan saja.
"Dalam rapat bersama Menko Polhukam kemarin Riau juga dianggap baik dalam penanganan Karhutla, karena tahun ini jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu.”
“Tapi kewaspadaan tetap harus kita tingkatkan, kita tidak boleh lengah," kata Edwar.
Seperti diketahui, Provinsi Riau dan Jambi saat ini dalam ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Sebab memasuki bulan Juli 2020 ni Riau dan Jambi masuk musim kering dan berada dalam masa puncak potensi kebakaran hutan dan lahan.
"Untuk Riau dan Jambi puncaknya ada di bulan Juli ini. Makanya kita harus lebih maksimal lagi dalam melakukan pencegahan dan pengawasan. Kalau untuk Sumesl itu perkiraan puncaknya idi bulan Agustus," kata Edwar Sanger.
Masuknya musim kemarau ini, membuat ancaman kebakaran lahan semakin berpeluang terjadi di Riau.
Sebab setiap tahunnya Riau memang langganan terjadi Karhutla saat musim kemarau tiba.
Untuk itu Satgas Karhutla Riau akan meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman tersebut.
"Ini harus jadi perhatian kita, upaya-upaya harus kita lakukan lebih maksimal lagi supaya Karhutla di Riau tidak muncul lagi, termasuk meningkatkan koordinasi dengan dasbord lancang kuning.”
“Sinergi antara TNI-Polri dan pemerintah daerah yang selama ini sudah berjalan dengan baik itu terus kita tingkatkan lagi," katanya. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :