Sedih, Keluarga Pasien Meninggal di Riau Curhat ke Gugus Tugas Soal Perundungan dari Warga
Minggu, 24 Mei 2020 - 14:11:10 WIB
PEKANBARU - Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi mengatakan bahwa pihaknya mendapat telepon dari salah satu keluarga pasien Covid-19 yang meninggal beberapa minggu yang lalu.
Keluarga pasien tersebut masih merasakan stigma dalam artian mendapat perundungan (bullying) oleh warga setempat. Tentu kesedihan yang dirasakan keluarga pasien semakin bertambah karena hal ini.
"Ini menjadi keprihatinan kita bersama karena hal ini tidak boleh terjadi berulang-ulang," ungkap Indra Yovi saat menggelar Konferensi Pers di Posko Gugus tugas Balai Serindit, Sabtu (23/5/2020) kemarin.
Yovi menegaskan bahwa siapapun bisa berisiko terkena Covid-19, selama tidak mematuhi protokol-protokol Kesehatan. Ia menyesalkan terjadinya bullying kepada pasien yang sudah meninggal tersebut, sehingga menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Kemudian kita lakukan perundungan lagi, luar biasa itu termasuk orang yang jahat menurut saya," ujar Yovi dinukil mediacenterriau.
Indra Yovi menyampaikan menurutnya semua pihak harus menjaga, jangan sampai stigma negatif bahkan melakukan tindakan bully terhadap pasien maupun keluarga pasien.
"Mem-bully itu tidak boleh sama sekali, itu memang sudah keterlaluan," geramnya.
Ia juga berharap pengurus kompleks atau pengurus warga setempat untuk melakukan memperhatikan isu ini, sehingga hal ini tidak terjadi berulang-ulang di masyarakat. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
