PEKANBARU - Balai Besar Konsevasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, mendapatkan laporan adanya seekor Harimau Sumatra jantan yang tewas akibat terkena jeratan di Desa Minas Barat. Informasinya sudah sepekan lebih, lamanya.
Kondisi itu, sangat disayangkan tim medis dalam upaya penyelamatan ekosistem habitat satwa liar yang dilindungi ini. Untuk mengetahui terjadinya pasti penyebab kematiannya, tim melakukan neutropsi.
Menurut Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono, Senin (18/5/2020) malam, di Pekanbaru, tim melakukan neutropsi terhadap Harimau tersebut guna mengetahui yang sebenarnya terjadi.
"Ini patut diduga, ada niat pelaku kejahatan pemburu Harimau. Saat dapat laporan tim ke lokasi, dan mendapati Harimau sudah tewas terjerat, perkiraan cukup lama dengan adanya tanda luka di kakinya," ujar Suharyono.
Pemeriksaan sementara, tim mendapatkan laporan bahwa Harimau sudah tiga hari terjerat. Bahkan sangat disayangkan sekali, kata Suharyono ada informasinya sudah lebih dari seminggu.
"Lagi-lagi kecolongan, orang pemasang jerat itu, diduga memang pemburu Harimau. Terbukti ada bangkai babi yang diikat tak jauh dari jeratan, artinya sebagai umpan. Sangat disayangkan satwa liar ini jadi korbannya," terang Suharyono.
Lebih lanjut, Suharyono sangat prihatin kondisi itu (informasi terjerat) justru didapatkan sudah terlambat. Hingga kondisi kesehatan Harimau tak dapat ditolong. Jerat itu, mengenai kaki kanan Harimau hingga terluka.
"Kondisi lokasi terjeratnya Harimau, disinyalir dalam konsesi lahan HTI (PT AA). Jenis Harimau, jantan remaja belum dewas kali. Kita akan dalami, sejak kapan terjerat dan kenapa mendapatkan laporan sampai satwa tidak bisa diselamatkan," kata Suharyono.
Penulis : Helmi
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :