Cegah Karhutla, Perusahaan Sawit di Riau Proaktif Ambil Langkah Preventif dengan Masyarakat
Sabtu, 11 April 2020 - 07:09:34 WIB
JAKARTA - Untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Minamas Plantation secara aktif mengambil langkah-langkah preventif seperti berkoordinasi dengan masyarakat sekitar dan aparat berwenang, mengaktifkan Masyarakat Peduli Api (MPA), melakukan antisipasi dini di sekitar area operasional Minamas.
Memasuki musim kemarau pada 2020, tim pemadaman kebakaran di seluruh unit usaha Minamas Plantation di Riau termasuk PT Aneka Inti Persada (PT AIP) di Kabupaten Siak, PT Bhumireksa Nusa Sejati (PT BNS) di Kabupaten Indragiri Hilir, dan PT Tunggal Mitra Plantation (PT TMP) di Kabupaten Rokan Hilir bersiaga menghadapi karhutla. Salah satunya dengan mengadakan persiapan dini melalui sosialisasi dan pelatihan kebakaran yang diselenggarakan pada tanggal 9-17 Maret secara simultan.
"Sejak awal kami beroperasi, Minamas Plantation telah menerapkan Zero Burning Policy secara ketat di seluruh area operasional kami untuk mencegah terjadinya kebakaran khususnya pada saat musim kering. Tidak hanya berhenti disini, kami juga telah melaksanakan inisiatif lainnya meliputi pencegahan dan penanganan karhutla. Di bidang pencegahan, kami membangun inisiatif berbasis masyarakat, seperti pembentukan Masyarakat Peduli Api, program Desa Mandiri Cegah Api, Guru Peduli Api dan berbagai inisiatif lainnya," kata CEO Minimas Plantation, Shamsuddin Muhammad, Kamis (9/4/2020) dikutip dari mediaindonesia.
Pihaknya juga mengajak masyarakat sekitar untuk ikut terlibat dalam pencegahan karhutla. Hingga saat ini Minamas Plantation terus memantau situasi yang berlangsung di seluruh lokasi perusahaan dengan seksama. Pemantauan dilakukan setiap hari melalui sistem Plantation Location Intelligent Universal Management (PLATINUM) dengan menggunakan data-data dari satelit pada titik panas di peta area konsesi untuk dapat mendeteksinya dengan cepat.
Minamas Plantation juga memiliki program pendekatan masyarakat melalui program Desa Mandiri Cegah Api (DMCA) yang dibentuk sejak tahun 2014. Program DMCA tersebut dilaksanakan di setiap desa-desa sekitar operasional perusahaan, yang hingga kini sudah mencapai 29 desa atau mencakup total area desa binaan seluas 161 ribu hektar.
Dalam acara sosialisasi dan pelatihan kebakaran tersebut, salah satu anggota MPA dari Kampung Tualang Timur, Juprizal mengatakan kegiatan sosialisasi yang melibatkan masyarakat serta pemangku kepentingan yang dilakukan setiap tahun oleh perusahaan sangat bermanfaat.
"Sebagai anggota MPA, sosialisasi dan pelatihan ini dapat menjadikan pengalaman dalam setiap kami berhadapan dengan kebakaran atau api serta dapat bahu membahu dengan perusahaan. Apabila kami memerlukan bantuan, karena perusahan mempunyai alat yang lengkap dan cepat tanggap bila terjadi kebakaran di daerah kami," ujarnya. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :