UPDATE Data Penyebaran Covid-19 di Riau, Ribuan Warga Riau Masuk Daftar ODP
Rabu, 25 Maret 2020 - 20:51:41 WIB
PEKANBARU - Kasus penyebaran virus corona atau Covid-19 di Riau terus meluas, dengan jumlah ODP terus bertambah.
Warga Riau yang masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 di Riau angkanya terus melonjak tajam.
Terhitung sejak 3 Maret hingga 24 Maret Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat data Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 di Provinsi Riau mencapai menjadi 2.438 orang.
Meningkatkan dratis jika dibandingkan sehari sebelumnya sebanyak 1.823 orang.
Dari 2.438 ODP tersebut 4 orang selesai pemantauan dan sisanya 2.438 orang masih proses pemantauan.
ODP di Riau tersebar di seluruh kabupaten kota di Riau.
Paling banyak ada di bengkalis yang mencapai 1.020 orang, disusul Kampar 604 orang, Pekanbaru 195 orang, Inhu 164 orang, Siak 107 orang, Rohul 92 orang, Dumai 81 orang, Inhil 66 orang, Rohil 56 orang, Kuansing 27 orang, Meranti 18 orang dan Pelalawan 8 orang.
Tidak hanya jumlah ODP yang mengalami lonjakan tajam. Namun Pasien Dengan Pengawasan (PDP) Covid-19 di Riau juga mengalami peningkatan. Dari dari 55 orang menjadi 60 orang.
Rincianya di Kampar ada 2 orang PDP, kemudian Kuansing 1 orang PDP, Dumai 7 orang PDP, Bengkalis 9 orang PDP, Siak 2 orang PDP, Meranti 1 orang PDP, Pelalawan 4 orang PDP, Inhil ada 2 orang PDP, Inhu ada 1 orang DPD dan paling banyak ada di Pekanbaru sebanyak 31 orang DPD.
Dari 60 orang yang masuk dalam daftar PDP tersebut 43 orang masih menjalani perawatan di ruang isolasi yang tersebar di sejumlah rumah sakit di Riau.
Sedangkan sisanya 17 orang sudah pulang karena hasil uji sampelnya negatif dan kondisi pasien sudah sembuh.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Rabu (25/3/2020) mengungkapkan, lonjakan jumlah ODP dan PDP disebabkan karena banyaknya warga Riau yang bekerja di luar negeri, khususnya di Malaysia pulang ke kampung halamnya masing-masing di Riau.
Dengan kembalinya warga Riau yang bekerja di Malaysia maka berdampak terhadap tingginya angka kasus ODP Riau.
Namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak, sebab Pemprov Riau tidak bisa melarang warganya yang akan pulang ke Riau dari Malaysia.
"Pasien yang dirawat di rumah sakit itu pada umumnya memang riwayat perjalanannya dari malaysia. Kita pun tidak bisa juga melarang warga kita yang bekerja di Malaysia yang mau pulang ke kampung halamannya. Jadi peningkatan ODP di Riau ini disebabkan karena banyaknya warga Riau yang bekerja di Malaysia sekarang mereka kembali ke kampung halamannya di Riau," kata Syamsuar.
Pihaknya tidak ingin mengambil resiko, sehingga seluruh warga Riau yang baru tiba di Riau dari Malaysia langsung ditetapkan sebagai OPD.
Tujuanya agar warga tersebut bisa mengisolasi diri di rumah dan bisa dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan. Baik dari rumah sakit maupun dari dinas kesehatan di daerahnya masing-masing.
"Warga kita yang baru pulang dari Malaysia terus dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan. Mereka diisolasi selama 14 hari, sehingga mereka tidak berinteraksi dengan khalayak ramai, yang kita khawatirkan jika diantaranya mereka ini ada yang positif bisa menular ke banyak orang," ujarnya, seperti yang dilansir dari tribunpekanbaru.
Bukan tanpa alasan, hasil tracking atau penelusuran yang dilakukan dinas kesehatan, sebagian besar pasien suspek corona di Riau merupakan warga Riau yang memiliki riwayat perjalanan dari Malaysia.
Bahkan satu orang warga Riau yang sudah positif Covid-19 juga baru pulang dari Malaysia. *
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :