LAM Riau Jalin Kerja Sama dengan PT CPI untuk Kembangkan Sentra Ekonomi dan Budaya
PEKANBARU - Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau menggelar acara penandatanganan kerjasama dengan PT Chevron Pasific Indonesia (CPI), dalam rangka pengembangan sentra ekonomi kreatif dan Budaya Melayu Riau, Senin (2/3/2020) di Hotel Novotel Pekanbaru.
Ketua LAM Riau, Datuk Al Azhar menyampaikan kerjasama ini bertujuan untuk terus menjalin hubungan dengan PT CPI, walaupun pada tanggal 9 Agustus 2021 ya akan datang CPI berhenti mengelola Blok Rokan.
"Untuk diketahui, keberadaan Chevron di Riau sudah hampir 1 Abad, dan itu semua merupakan memori yang sangat panjang," sebut Al Azhar.
"Maka dari itu, walaupun Chevron sudah tidak mengelola Blok Rokan, masyarakat Riaupun tidak akan gampang begitu saja melupakan Chevron. Terlebih warisan dan keahlian SDM yang dihasilkan chevron di Riau juga begitu banyak," ungkapnya.
Sementara itu, President Directur PT CPI, Albert Simanjuntak mengucapkan terima kasih banyak atas kesempatan yang diberikan LAM Riau kepada PT CPI untuk bekerjasama dalam pengembangan ekonomi kreatif dan sekaligus pelestarian Budaya Melayu.
"Dalam kerjasama ini, kita akan membangun sebuah sentra ekonomi dan sekaligus mempresentasikan kekayaan budaya di 12 kabupaten/kota yang ada di Riau," ucapnya.
Sambungnya, sentra ekonomi tersebut di harapkan turut mendorong pengembangan ekonomi kreatif Riau, khususnya yang dilakukan oleh para pelaku UMKM. Selain itu, fasilitas yang dibangun ini juga dirancang untuk mewadahi upaya pelestarian Budaya Melayu.
Dilanjutkannya, sentra ekonomi ini juga akan dimanfaatkan sebagai arena kegiatan edukatif terkait budaya dan adat Melayu Riau. Dan diharapkan pembangunan sentra ekonomi kretif ini bisa selesai dalam tahun 2020 ini.
"Pemilihan program kerjasama PT CPI dengan LAM Riau ini juga memiliki sejumlah pertimbangan, sektor ini memiliki potensi besar untuk terus tumbuh karena adanya bonus demografi yang dimiliki Indonesia pada saat ini," sebutnya.
Ditambahkannya, keragaman kekayaan seni dan budaya, maupun masuknya ekonomi kreatif sebagai salah satu prioritas dalam rencana pengembangan ekonomi nasional. Selain itu, ekonomi kreatif juga merupakan salah satu dari seluruh sektor utama penopang perekonomian yang ada di Indonesia, dan sekaligus paling banyak menyerap tenaga kerja.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Riau yang diwakili oleh Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan Riau, Yose Rizal menyampaikan bahwa Pemprov Riau juga mengharapkan PT CPI untuk mengembangkan kerjasama ini sampai di kabupaten/kota. Karena episentrumnya budaya itu berada di kampung-kampung.
Sebab itu, sambung Yose, harus dilakukan juga pembinaan.
Untuk diketahui, kata Yose, ada 41 karya budaya Melayu Riau yang telah mendapat pengakuan warisan budaya Indonesia. Dan 41 karya budaya tersebut wajib mendapat pembinaan. Karena kalau tidak dapat pembinaan, pengakuannya terancam dicabut.
"Sebab itu, dengan adanya kerjasama LAM Riau dengan PT CPI ini, dapat melakukan pembinaan terhadap karya budaya tersebut," ujarnya berharap.
Penulis : Rivo Wijaya
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :