PEKANBARU - Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), Tan Sri Hj Mohammad Ali Bin Mohammad Rustam resmi melantik Datuk Ajis Bin Manap menjadi Ketua Umum (Ketum) DMDI Provinsi Riau periode 2019 - 2022, Kamis (27/2/2020) siang di Balai Serindit.
Adapun Pengurus DMDI Riau yang dilantik di antaranya, Ketum Ajis Bin Manap, Ketua I Abu Kasim, Ketua II Masrul Kasmy, Ketua III Rajayandra, Ketua IV Jamhir Arifin, Ketua V Zaini serta Ketua VI Syamsudin, dan untuk jumlah pengurus keseluruhannya 73 orang.
Dalam sambutannya, Presiden DMDI Tan Sri Hj Mohammad Ali Bin Mohammad Rustam menyebutkan DMDI ini bertujuan untuk mempererat hubungan tali silahturrahim antara suku Melayu dan umat Islam di seluruh Dunia.
"Diketahui, bangsa kita memiliki banyak rumpun Melayu dan terkenal di seluruh Indonesia. Sebab itu, kita berharap suku Melayu dapat terus melestarikan adat istiadatnya," ujarnya.
Selain itu, sambungnya, dengan adanya DMDI Riau ini dapat mengangkat ekonomi sekaligus membawa Riau lebih maju dan berjaya kedepannya.
Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) DMDI Riau, Ajis Bin Manap mengatakan, kedepan, DMDI jangan selalu mengharapkan uang untuk menjalankan program - programnya. "Sebab jika hanya berpatokan dengan uang, besok organisasi ini hanya tinggal palang saja," sebutnya.
"Karena, kalau kita hanya berpatokan dengan uang, sampai kapanpun program -program kita tidak akan bisa berjalan dikarenakan anggaran tidak ada. Sebab, uang itu bukanlah segalanya untuk dapat menggerakkan organisasi ini," ujarnya.
Dalam menggerakkan organisasi ini, kata Ajis, DMDI ingin membentuk organisasi mandiri yang bergerak di bidang ekonomi kemasyarakatan, supaya dapat membantu masyarakat Riau.
"Untuk diketahui, melalui Mitra Musrah, DMDI telah mendirikan perusahaan kecil yang ada di Bengkalis, Rokan Hulu, Pelalawan dan Siak. Bahkan perusahaan di Rokan Hulu dan Pelalawan sekarang telah mulai bergerak memproduksi minyak," ungkap Ajis.
"Memang untuk menjalankan program ini banyak tantangan yang dihadapi. Oleh sebab itu, kami juga butuh dukungan/support dari pemerintah daerah. Bukan untuk meminta uang, tetapi mengajukan proposal untuk meminta bantuan bibit, meminta izin bagaimana produksi kita punya izin," jelasnya.
Disebutkannya, untuk kedepan pihaknya sudah berencana menanam tanaman serai untuk diambil minyak serainya. Dan untuk mewujudkan itu, pihaknya meminta bantuan berupa pinjaman modal bagi siapa saja yang bisa membantu.
"Target kami kedepan, yaitu akan menanam tanaman serai 1.000 hektare di Riau ini. Nah, kalau ini bisa terwujud, Riau akan menjadi penghasil minyak serai terbesar di Indonesia," ucap Ajis yakin.
"Yang jelas DMDI Riau siap membantu Pemprov Riau dengan program - programnya untuk dapat mengentaskan kemiskinan dan membantu masyarakat - masyarakat bawah," tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyampaikan turut mengapresiasi dan mendukung semua program - program DMDI dalam membantu Pemprov Riau untuk dapat membantu mewujudkan ekonomi kerakyatan dan sekaligus dapat mensejahterakan masyarakat Riau.
Karena, sambung Gubri, hal tersebut sejalan dengan program Pemprov Riau sendiri, yaitu untuk dapat mencarikan solusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Riau.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)