PEKANBARU - Terkait hebohnya Virus Corona yang berasal dari negara Cina membuat masyarakat Riau jadi waspada akan hal tersebut. Pasalnya diberitakan virus ini dapat menyebar dari satu orang ke orang lainnya, bahkan di Cina sendiri sudah 200 orang lebih yang terkena virus ini.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir, Kamis (23/1/2020) mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum ada satupun laporan dari kabupaten/kota sekaligus sarana pelayanan kesehatan yang melaporkan adanya masyarakat yang terkena virus corona tersebut.
Diketahui, sambung Mimi, Virus Corona ini adalah Pneumonia yang merupakan infeksi atau peradangan akut pada jaringan paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, jamur, paparan bahan kimia atau kerusakan fisik paru.
"Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi Pneumonia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan yaitu sekitar 2 persen, sedangkan pada tahun 2013 ada sekitar 1,8 persen," ungkapnya.
Ditambahkannya, kalau dilihat dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2014, jumlah penderita Pneumonia di Indonesia pada tahun 2013 berkisar antara 23%-27%, dan kematian akibat pneumonia ada sekitar 1,19 persen. Dan pada tahun 2010 Pneumonia di Indonesia termasuk dalam 10 besar penyakit rawat inap di rumah sakit.
"Gejala yang muncul pada pneumonia ini di antaranya demam, lemas, batuk kering dan sesak sekaligus sulit bernafas. Dan beberapa kondisi sering ditemukan pada orang yang lanjut usia, atau memiliki penyakit penyerta lain," sebut Mimi.
Untuk itu, Mimi mengharapkan supaya masyarakat jangan panik, tetap waspada kalau mengalami demam, batuk disertai kesulitan bernafas dan segera mencari pertolongan ke RS terdekat. Selalu menjaga kebersihan tangan secara rutin terutama saat memegang mulut, hidung dan mata.
"Seterusnya, menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk. Ketika memiliki gejala saluran napas gunakan masker dan segera berobat kelayanan kesehatan terdekat, hindari menyentuh hewan atau burung, hindari mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan hidup," pungkasnya.
Penulis : Rivo Wijaya
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif Edaran Disdik Riau Melarang Acara Mewah Perpisahan Sekolah, Ini Respon PGRI Riau Genjot Pendapatan Daerah, Bapenda Kepulauan Meranti Upgrade Aplikasi Sitanjak
|
|
Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute Sambut Pilkada Serentak 2024, HKR Dorong Generasi Muda Rohul Turut Berpolitik Ikut Halalbihalal Polresta Pekanbaru, Ini Pesan Kapolda Riau untuk Personel
|
Komentar Anda :