Melalui KEI, BBPOM Tingkatkan Pengawasan Obat dan Makanan di Riau
Senin, 16 Desember 2019 - 15:51:33 WIB
PEKANBARU - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru menggelar acara syukuran sekaligus sosialisasi obat dan makanan dengan tema "Masyarakat cerdas tingkatkan pengawasan obat dan makanan demi mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan", Senin (16/12/2019) di Halaman Kantor BBPOM Pekanbaru.
Kepala Balai Besar POM Pekanbaru, Mohammad Kashuri menyampaikan bahwa untuk menjawab tantangan dan peran Badan POM di tahun mendatang dalam pengawasan Obat dan Makanan ke depan, maka salah satu strategi pengawasan Obat dan Makanan yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
Sambungnya, KIE tersebut dalam rangka meningkatkan efektifitas pengawasan Obat dan Makanan di pusat dan di daerah agar masyarakat mampu melindungi diri dari produk Obat dan Makanan yang tidak memenuhi ketentuan.
"Permasalahan pengawasan obat dan makanan atau potensi resiko dapat terjadi di setiap mata rantai. Maka dari itu, upaya agar obat dan makanan tetap aman, bermutu dan berkhasiat hendaknya dilakukan pengawasan secara komprehensif dan terus menerus," ungkap Kashuri.
Ditambahkan Kashuri, pengawasan obat dan makanan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, konsumen, dan produsen.
"Jadi yang bertanggung jawab terhadap pengawasan obat dan makanan tidak hanya pemerintah, tetapi juga produsen hingga konsumen," terangnya.
Di kesempatan yang sama, Gubri yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan bahwa Pemprov Riau memiliki visi untuk mewujudkan Riau Bersatu di Indonesia.
"Dalam mewujudkan Riau Bersatu ini ada dua hal yang dilakukan, diantaranya bagaimana untuk dapat menjadikan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkulitas dan beriman. Tentunya bagi teman-teman yang bergerak di bidang Kesehatan dan BBPOM dapat meningkatkan kualitas dan pengawasan terhadap Obat dan Makanan," katanya.
Disebutkan Mimi, Riau sendiri memiliki 232 Puskesmas, 72 Rumah Sakit, 745 Apotek, TBF 48 dan TBAK 50". Dengan banyaknya sarana pelayanan kefarmasian ini tentunya ini merupakan pekerjaan yang berat dalam melakukan pengawasan. "Maka dari itu, kita saling berkoordinasi bersama-sama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk melakukan pengawasannya," jelasnya.
Selain itu, Mimi mengucapkan selamat kepada Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru, karena telah terpilih sebagai salah satu dari 7 Satker Badan POM yang meraih Apresiasi dan Penganugerahan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi Tahun 2019.
Dan semoga ke depannya juga berharap dapat meraih Apresiasi dan Penganugerahan Zona Integritas Menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani di Tahun 2020.
Penulis : Rivo Wijaya
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :