PEKANBARU - Akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau, seluas 6.333 hektare lahan di Riau sudah terbakar. Semua pihak seperti TNI, Polri, BPBD, aparat desa hingga provinsi serta perusahaan swasta berjibaku memadamkan bencana tahunan di Provinsi Riau.
"Rekapitulasi luas lahan terbakar di kabupaten dan kota se-Provinsi Riau, Rohul 2,25 Ha, Rohil 968,95 Ha, Dumai 304,75 Ha, Bengkalis 1.497,08 Ha, Meranti 252,7 Ha, Siak 584,4 Ha, Pekanbaru 89,71 Ha, Kampar 116.28 Ha, Pelalawan 195 Ha, Inhu 104 Ha, Inhil 513.6 Ha dan Kuansing 5,1 Ha," ungkap Wadansat Karlahut Riau, Edward Sanger, Rabu (7/8/2019).
Desa Binaan Asian Agri
Sementara itu, terpisah Koordinator Api PT Asian Agri, Hafiz mengatakan bahwa jauh-jauh hari, PT Asian Agri sudah melakukan pembinaan kepada masyarakat di beberapa desa di wilayah operasional Asian Agri baik di Pelalawan, Riau maupun di Jambi.
Desa binaan Asia Agri tentang Masyarakat Peduli Api (MPA) adalah di Desa Lubuk Ogung, Kecamatan Seikijang, Desa Segati, Kecamatan Langgam, Desa Tambak, Kecamatan Langgam, Desa Rantau Baru, Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui.
Desa binaan Asian Agri di Jambi adalah Desa Tuo Sumay, Kecamatan Sumay, Desa Teriti, Kecamatan Sumay, Desa Muara Sekalo, Kecamatan Sumay, Desa Semambu, Kecamatan Sumay dan Desa Suosuo, Kecamatan Sumay.
"MPA adalah Masyarakat Peduli Api yang diatur dalam Peraturan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam No : P/IV-SET/2014 Tentang Pembentukan dan Pembinaan Masyarakat Peduli Api. Pengertian MPA itu sendiri adalah masyarakat yang secara sukarela peduli terhadap pengendalian kebakaran hutan dan lahan yg telah dilatih atau diberi pembekalan serta dapat diberdayakan untuk membantu kegiatan pengendalian kebakaran hutan. Jadi dalam hal ini perusahaan hanya sebatas menginisiasi pembentukkan MPA di desa," terang Hafiz.
Sedangkan DBA, tambah Hafiz, DBA atau Desa Bebas Api itu adalah program yang dibentuk atas dasar kepedulian perusahaan terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan. Asian Agri sdh membentuk DBA sejak 2016.
Ada 5 prinsip dalam DBA, yakni Community Awerness (kepedulian masyarakat), kegiatannya dgn melakukan sosialisasi untuk mendorong kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam pencegahan karlahut, Crew Leader, adalah petugas pengawas api yang ditunjuk oleh desa dimana perusahaan support agar crew leader bisa menjalankan fungsinya sebagai pengawas api di desa itu. Dan crew leader berasal dari masyarakar desa tersebut. Satu desa satu crew leader, Pembukaan lahan tanpa bakar, perusahaan membantu masyarakat membuka lahan / perladangannya tanpa membakar. Reward, jika desa binaan DBA berhasil zero kebakaran maka akan diberikan reward oleh perusahaan sebesar 100 juta dan terakhir adalah peningkatan ekonomi lokal, dengan mencari potensi yang ada di desa tersebut yang bisa dikembangkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat desa.
"Pelatihan yang dilakukan untuk MPA adalah pelatihan penguatan kelembagaan MPA, dengan beragam materi, diantaranya patroli berbasis android, tehnik pengumpulan data bahan dan keterangan, teknik sosialisasi pencegahan karhutla, teknik pemadaman," jelasnya dilansir riauterkini.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :