PEKANBARU - Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Riau, Senin (28/1) menggelar diskusi bersama Wakil Rakyat DPRD Riau DR Taufik Arrakhman, SH MH .
Diskusi membahas tentang pers dan isu-isu terkait pileg 2019, sempena Hari Pers Nasional 9 Februari yang tahun ini dipusatkan di Surabaya.
Berbagai pandangan dan pemikiran pun keluar dari mulut politisi Gerindra ini tentang pers sebagai salah satu pilar demokrasi.
"Pers adalah pilar demokrasi keempat setelah eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Walaupun berada di luar sistem politik formal, keberadaan pers memiliki posisi strategis dalam informasi massa, pendidikan kepada publik sekaligus menjadi alat kontrol sosial. Karenanya, kebebasan pers menjadi salah satu tolok ukur kualitas demokrasi di sebuah negara," ujar Taufik.
Sebagai wakil rakyat Dprd Riau , wakil ketua Komisi I itu menyebutkan dirinya merasa terbantu dengan kehadiran pers ditengah-tengah tugasnya yang sehari-hari banyak berkecimpung dengan masyarakat.
"Pers menyebarkan informasi positif ke masyarat tentang apa yang saya lakukan ke konstituen saya. Informasi yang memang layak mereka ketahui sebagai pertanggungjawaban moril saya kepada mereka. Bayangkan begitu besarnya peran pers bagi kehidupan kita bernegara, berbangsa dan bermasyarakat," jelas ketua IKTD Kota Pekanbaru ini.
Terkait pelaksanaan pileg April mendatang, Taufik mengungkapkan pandangannya terhadap batasan-batasan KPU bagi para caleg dalam bersosialisasi dan beriklan di media massa. Menurut KPU, ujar Taufik ketetapan itu bertujuan untuk pemerataan. Meski mengaku agak bingung dengan maksud pemerataan itu, tetapi menurutnya setiap caleg harus mematuhi regulasi KPU sebagai penyelenggara pemilu.
"Katanya untuk pemerataan, meski saya agak bingung, tapi memang harus dipatuhi."
Ia juga mengapresiasi Forum Jurnalis Perempuan, FJPI Riau yang menjadi wadah bagi para jurnalis perempuan dalam ikut memajukan dan membangun kehidupan pers yang profesional di Riau.
Diskusi ringan sekaligus silaturahmi FJPI Riau sebagai komunitas para wartawati di Riau ini berlangsung cair dan hangat. Berhadapan dengan sosok yang terlihat sederhana dan familiar ini, pengurus inti FJPI Riau yang hadir dalam diskusi ini mendapat pencerahan tentang pers dan pileg.
Ketua FJPI Riau Luzi Diamanda mengatakan mendapat banyak manfaat dari diskusi yang diakhiri dengan makan siang bersama ini. "Tema diskusinya cukup berat tapi karena disampaikan dengan ringan, jadinya ya mencair," tuturnya. Ini menurutnya bisa menjadi bekal bagi para jurnalis yang tergabung dalam FJPI Riau dalam bekerja meghadapi pileg 2019.
Luzi dalam kesempatan itu berterima kasih atas pencerahan yang diberikan Taufik. "Menjelang pileg sepertinya kita harus sering-sering cas kepala nih," ujarnya mengakhiri. (rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :