www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Sekda: ASN Tak Boleh Terpengaruh Siapapun PJ Walikota Pekanbaru
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Izin Terancam Dicabut, Ratusan Karyawan PT RAPP Dipastikan Menganggur
Senin, 09 Oktober 2017 - 19:29:57 WIB

SELATPANJANG - Keberadaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) untuk dapat menjalankan kegiatan operasionalnya lagi sangat diharapkan masyarakat banyak, terutama bagi masyarakat yang berada di wilayah konsesinya, di Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Berhentinya operasi perusahaan HTI di Pulau Padang itu juga berdampak negatif bagi masyarakat yang sudah terlanjur menggantungkan hidupnya di perusahaan tersebut.

Sementara Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti tampaknya belum siap untuk mengurangi tingkat pengangguran di Meranti.

Kepala Desa Tanjung Padang, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Abu Sufian mengatakan tidak beroperasinya perusahaan HTI di Pulau Padang mengakibatkan sejumlah warganya menjadi TKI Ilegal di Malaysia.

"Dahulu mereka bekerja sebagai tukang panen dan tukang tanam di perusahaan RAPP. Namun setelah setahun perusahaan itu tidak beroperasi, banyak yang menjadi TKI Ilegal," ujar Abu Sufian, Senin (9/10/2017).

Sementara warga lainnya yang dulunya bekerja di perusahaan tersebut masih menganggur sambil menunggu kepastian beroperasinya kembali perusahaan tersebut.

"Banyak di antara mereka masih berharap perusahaan itu kembali beroperasi lagi," ujar Abu.

Abu menjelaskan, selain berdampak langsung kepada perekonomian masyarakat, terhentinya operasional perusahaan tersebut juga berdampak pada pembangunan desa.

Abu Sufian tidak menampik, sebelum dihentikannya operasional perusahaan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), desanya selalu mendapatkan program pembangunan dan program lainya melalui Coorporate Social Responbility (CSR)dan Community Development (CD).

Hal senada juga diungkapkan oleh desa lainnya yang berada di sekitar wilayah konsesi perusahaan.

Plt Kades Lukit, Kecamatan Merbau, Mulyadi mengatakan, sejak berhentinya operasional perusahaan tersebut, desanya tidak lagi menerima program CSR.

Saat ini desanya hanya mendapatkan program perusahaan berupa Community Development (CD).

"Kita akui, memang banyak manfaat bagi desa dan warga sekitar dengan adanya perusahaan disini. Terlebih saat ini di Meranti tidak banyak perusahaan besar yang beroperasi," ujarnya.

Koordinator Regional Program CD PT. RAPP, Mahmud Hasyim mengharapkan agar PT RAPP bisa kembali beroperasi dan menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja.

"Kita tetap berharap PT RAPP bisa beroperasi dan eksis kembali agar ratusan karyawan dan petani yang terserap dilapangan bisa kembali bekerja yang sebelumnya terpaksa kita rumahkan," kata Koordinator Regional Program CD PT. RAPP, Mahmud Hasyim.

Kabid Ketenagakerjaan, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSPTK) Kabupaten Kepulauan Meranti, Syarifuddin Y Kai mengungkapkan, dari data 2015 lalu, jumlah pengangguran diMeranti paling tinggi di Riau dengan angka 11,7 persen.

"Sementara jumlah tenaga kerja kita hanya 3.141," ujar Syarifuddin.

Menurut Syarifuddin, minimnya jumlah tenaga kerja di Meranti disebabkan minimnya perusahaan yang beroperasi.

"Perusahaan yang beroperasi diMeranti hanya 153. Namun hanya sedikit perusahaan besar yang beroperasi di Meranti. Mayoritas, perusahaannya hanya berbentuk pabrik sagu skala kecil dan dapur arang," ujarnya.

Sementara, pihaknya belum bisa melakukan upaya konkret untuk menekan angka pengangguran di Meranti.

Ia mengakui, berhentinya perusahaan HTI di Pulau Padang akan menambah angka pengangguran di Meranti.

Saat ini kata Syarifuddin, jumlah anak tempatan yang bekerja di PT RAPP sekitar 117 orang.

"Itu belum termasuk pekerja-pekerja lepas yang bekerja secara musiman disana. Mungkin ada seribuan warga yang akan kehilangan tumpuan hidup," ujarnya.

Penulis: Ali Imroen
Editor: Yusni Fatimah

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
ilustrasi ASN.Sekda: ASN Tak Boleh Terpengaruh Siapapun PJ Walikota Pekanbaru
Timnas Indonesia kalahkan Korea Selatan lewat adu penalti.Korsel Vs Indonesia: Menang Adu Penalti, Tim Garuda ke Semifinal
Pj Sekdaprov Riau, Indra saat memimpin Upacara Hari Otonomi Daerah ke-28 di Riau.(foto: mcr)Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi
Bandar narkoba Kampung Dalam digerebek Polda Riau.(foto: mcr)Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak
Halalbihalal Golkar Institute.(foto: mimi/halloriau.com)Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute
  Warna baru motor murah Suzuki NEX II 2024. Lawan Honda BeAT, Motor Murah Suzuki NEX II Dapat Warna Baru di 2024
SDN 83 Pekanbaru yang terbakar.(foto: pgi)Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar
Petani pinang.(ilustrasi/int)Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg
Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun.(foto: int)Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif
Ketua PGRI Riau, Dr Adolf Bastian (foto/ist)Edaran Disdik Riau Melarang Acara Mewah Perpisahan Sekolah, Ini Respon PGRI Riau
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved