SELATPANJANG - Badan Restorasi Gambut (BRG) melalui Deputi Edukasi dan Kemitraan Badan Myrna Safitri bersama Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir Suwandi kembali menyambangi Kabupaten Kepulauan Meranti kembali mensosialisasikan program pemulihan gambut.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti Kepala Dinas Kehutanan Kepulauan Meranti,M.Murod, Plt Kepala BPBD, Edy Afrizal, Kepala BLH, Irmansyah, dan sejumlah camat dan kepala desa yang memiliki wilayah gambut yang bertempat di aula kantor Bupati Kepulauan Meranti.
Dalam hal ini, BRG sesuai dengan intruksi Presiden RI untuk memperbaiki lahan gambut di Indonesia seluas 2 juta hektar sangat serius dalam menanggani masalah kerusakan seperti yang sebabkan oleh kebakaran dan perusahaan HTI. Pihaknya juga telah melakukan analisa pada beberapa wilayah yang mengalami kebakaran setiap tahunnya.
BRG memprioritaskan 7 provinsi sebagai wilayah tempat penanganan gambut yaitu Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Riau, Jambi hingga Papua. Karena lahan gambut memerlukan penanganan khusus, hal ini mengingat gambut mudah terbakar.
"Fokus wilayah ada 7 provinsi yang diamanatkan di dalam Perpres yang dikeluarkan oleh Bapak Presiden tanggal 6 Januari kemarin, karena berdasarkan analisis sebaran gambut kebakaran yang telah terjadi selama beberapa tahun terakhir. Untuk Propinsi Riau ada di Kepulauan Meranti, karena sebagian wilayah gambut di Meranti dalam kondisi rusak," kata Myrna.
Menurut Myrna, Meranti merupakan daerah yang masuk dalam program prioritas BRG merestorasi gambut khususnya yang masuk di dalam wilayah Provinsi Riau.
"Selain akan mensosialisasikan upaya kami dalam merestorasi gambut di Meranti, hal yang utama kedatangan kami adalah karena Pulau ini merupakan salah satu dari sekian banyaknya program prioritas dari BRG untuk ke depannya," ucapnya.
Dia menambahkan, selain itu BRG nantinya juga akan membuat kanal bersekat, pengairan di lahan gambut, hingga menanam tanaman yang banyak menyimpan air. Selain itu, BRG juga akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Polri, TNI dan Pemerintah Daerah Setempat, untuk memulihkan lahan gambut dan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.
Badan Restorasi Gambut (BRG) juga telah memetakan daerah restorasi indikatif di empat kabupaten yang menjadi prioritas kerja BRG.
Untuk tahun 2016 ada empat kabupaten yang menjadi prioritas yakni Kepulauan Meranti, Riau, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, serta Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.
Empat Kabupaten tersebut diindikasi terdiri dari 77% kawasan budi daya dan 23% kawasan lindung dengan luas total 834.491 ha.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Dishutbun) Kabupaten Kepulauan Meranti M. Murod mengungkapkan saat ini terdapat hampir 22 ribu hektar dari 680.414 hektar lebih lahan gambut kritis yang tersebar di 478 titik yang harus segera dilakukan rehabilitasi ataupun direstorasi. Untuk itu ia mengharapkan Badan Restorasi Gambut (BRG) bisa melakukan restorasi di lahan tersebut.
"Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dengan sekuat tenaga telah berupaya melakukan rehabilitasi sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian hutan," katanya.
Penulis: Ali Imroen
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :