SELATPANJANG - Suasana pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kabupaten Kepulauan Meranti, penuh dengan cerita menarik dan keunikan. Seperti yang terjadi di Desa Gogok Darussalam, Kecamatan Tebingtinggi Barat, terdapat pasangan suami-istri yang bersaing menjadi kepala desa.
Kejadian ini muncul saat pada pendaftaran terakhir tidak ada yang mendaftar jadi orang nomor satu di desa tersebut.
Adalah pasangan suami-istri Sugianto dan dan Sunarsih yang bersaing maju dalam kontestasi menjadi kepala desa setempat. Pilkades di desa itu hanya satu calon yang maju saat pendaftaran, yakni Sugianto. Padahal, secara regulasi, pilkades serentak tidak boleh ada calon tunggal sehingga calon petahana itu memutuskan mendaftarkan istrinya maju dalam kontestasi pilkades serentak untuk melengkapi formasi pemilihan.
Sugianto mengatakan, saat habis masa jabatannya, dia kembali berniat intuk maju pada periode berikutnya.
Namun setelah beberapa hari dirinya mendaftar hingga mendekati penutupan pendaftaran, tidak ada calon lain yang muncul. Padahal sejumlah upaya telah dilakukan untuk mendorong warga ikut bertarung bersama.
"Yang jelas persyaratannya harus ada rival. Namun jelang penutupan belum ada yang muncul dan berniat untuk maju. Makanya istri saya suruh maju," ujar Sugianto.
Dikatakan, upaya tersebut juga dimaksudkan untuk menyelamatkan gelombang demokrasi di desanya.
"Untuk menyelamatkan pesta demokrasi warga agar tidak rusak, karena jika tidak ada yang mendaftar selain saya, maka Pilkades di Desa Gogok batal digelar dan kita akan dipimpin Pj selama enam tahun kedepan," kata Sugianto.
Sugianto, yang merupakan calon petahana, menerima jika nanti istrinya menang dan terpilih menjadi kades di Desa Gogok Darussalam. Namun, jika nantinya terpilih kembali pada pilkades serentak tahun ini, dirinya berjanji akan menyejahterakan warganya dan meneruskan pembangunan di desanya.
"Saya pun tidak menyangka dan juga heran, mungkin baru kali ini terjadi di Kepulauan Meranti. Jika pun nanti istri saya yang menang, dan jika sudah Allah berkehendak kita akan taat hukum dan saya juga akan ikut membantu untuk kemajuan di desa," ujarnya.
Saat ini pasangan suami istri itu sudah ditetapkan sebagai calon Kepala Desa Gogok Darussalam. Dalam penetapan nomor urut calon Selasa (3/8/2021) kemarin, suami atas nama Sugianto sebagai petahana memperoleh nomor urut 1, mulai mengatur strategi untuk berkompetisi dengan sang istri Sunarsih yang mengantongi nomor urut 2.
Sugianto pun menceritakan, visi misi pencalonan sang istri pun disusun bersama. Bahkan dalam sosialisasi nanti pelaksanaan akan dilakukan bersama-sama.
"Untuk visi dan misi istri juga ada campur tangan dari saya dan jika ada kesalahan juga ada koreksi dari saya. Untuk berkampanye nantinya pun kami dianjurkan untuk bersama-sama sesuai dengan tahapan yang dilalui," ujarnya.
Terpisah Plt Kepala Bidang Pemerintahan Desa, Saputra Warisa mengatakan pasca pleno penetapan calon terdapat 106 calon kepala desa melakukan pengundian dan pengumuman nomor urut. Termasuk calon kades suami dan istri dari desa Gogok hingga 28 desa lainnya.
Untuk tahapan selanjutnya saat ini seluruh calon akan memasuki masa kampanye mulai pada 10 Agustus 2021 mendatang. Dalam tahapan masa kampanye itu pula setiap calon diberi kesempatan selama tiga hari, dan berakhir pada 13 Agustus 2021 mendatang. Sementara untuk pemilihan dilaksanakan pada akhir Agustus mendatang.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :