www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
BNPB Kirim Helikopter AS 350 B3A untuk Patroli Karhutla di Riau
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


AMSM Terbentuk, Harga Sagu di Kepulauan Meranti Tidak Lagi Bisa Diatur Tengkulak di Jawa
Senin, 14 Juni 2021 - 18:52:07 WIB

SELATPANJANG - Asosiasi Masyarakat Sagu Meranti (AMSM) baru saja terbentuk, didalamnya tergabung para pekebun, pengusaha dan pemilik UMKM sagu. Dimana kepala Koperasi Sentra Sagu Terpadu yang mengelola IKM Sungai Tohor, Abdul Manan terpilih sebagai ketuanya.

Terbentuknya AMSM ini tentunya tidak lepas dari inisiasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan diakomodir oleh bagian Litbang Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kepulauan Meranti.

Dalam waktu dekat, AMSM akan segera membahas pendaftaran Indikasi Geografis (IG) Sagu Kepulauan Meranti.

Sagu merupakan salah satu penopang perekonomian masyarakat di Kabupaten termuda di Riau ini. Untuk itu perlu didaftarkan IG nya agar mendapatkan perlindungan secara hukum.

Untuk diketahui, Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang atau produk yang karena faktor geografis termasuk faktor alam. IG juga akan memberikan perlindungan terhadap pekebun, produsen, metode produksi serta kualitas produk yang disesuaikan dengan karakteristik geografis, sehingga ada jaminan terhadap produk tersebut.

"Kita tidak mau nanti ada pihak-pihak yang mengakui produk Sagu kita adalah sagu mereka, untuk itulah akan kita daftarkan Sagu kita sehingga ada jaminan hukum terhadap Sagu kita ini," kata ketua AMSM, Abdul Manan, Senin (14/6/2021).

Dikatakan Manan, didalam Indikasi Geografis terdapat hak eksklusif yang diberikan oleh negara yang memungkinkan untuk mencegah penggunaannya oleh pihak ketiga yang produknya tidak sesuai dengan standar yang berlaku, sehingga kedepannya harga Sagu akan melonjak tinggi tanpa ada campur tangan dari pihak lain.

"Indikasi Geografis juga dapat memberikan nilai tambah komersial terhadap produk karena orisinalitas nya dan limitasi yang tidak bisa diproduksi di daerah lain, sehingga hal ini juga akan mempengaruhi harga jual Sagu yang selama ini kita sendiri tidak bisa mengaturnya," ujar Manan.

Diceritakan, walaupun Kepulauan Meranti sebagai salah satu daerah yang memproduksi Sagu terbesar di Indonesia, namun hal itu belum memberikan manfaat besar terhadap kesejahteraan masyarakat karena hasil produksi Sagu yang dibawa di Pulau Jawa dan ditumpuk oleh para pengepul disana.

Kota Cirebon yang menjadi pasar penampung terbesar Sagu Kepulauan Meranti berada disana sejak puluhan tahun lamanya. Sehingga turun naiknya harga Sagu ditentukan oleh para pengepul. Kondisi semakin parah karena pengusaha masih terjebak sistem ijon.

Harga yang diatur oleh penampung tepung sagu di Pulau Jawa ternyata memberi dampak yang signifikan, dimana dampak tersebut yakni mempengaruhi harga tepung sagu lokal yang dijual eceran.

Hal ini pula yang dikeluhkan oleh para pengusaha UMKM, mereka mengeluhkan mahalnya bahan baku untuk membuat berbagai olahan makanan.

"Selama ini kita semacam dibuat tidak berdaya oleh para pengepul Sagu yang berada di Pulau Jawa. Kita yang punya produk namun mereka pula yang menetapkan standar harga Sagu yang juga mempengaruhi harga tepung Sagu eceran lokal. Dengan adanya IG ini nantinya, pemerintah daerah bisa membuat regulasi untuk mengatur hal ini," jelas Manan.

Dikatakan lagi, dengan adanya Indikasi Geografis, tidak hanya menguntungkan para pengusaha, namun juga ikut menambah pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang selama ini dari sektor sagu tidak tergarap sepeser pun.

"Tidak hanya yang punya kebun dan produsen Sagu, pemerintah daerah juga akan merasakan dampaknya. Dengan adanya IG Sagu, maka regulasi untuk menambah pendapatan melalui pajak sagu juga bisa dilakukan," ungkapnya.

Sebelumnya pemerintah daerah juga sudah berusaha meminta kepada Kementerian Perdagangan untuk memberikan solusi dengan cara menugaskan Bulog membeli produksi Sagu Kepulauan Meranti sebanyak 200 ribu ton pertahun, namun hal itu belum terlaksana karena ada standar produksi yang belum terpenuhi.

"Dengan sudah keluarnya Indikasi Geografis Sagu Kepulauan Meranti nantinya, ini akan segera meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkutat di bidang persaguan. Ini potensi yang sangat baik dalam upaya mengembangkan ekonomi rakyat kalau pemerintah mau campur tangan dalam hal tata kelola Sagu. Selama ini Sagu kita dipermainkan para tengkulak di Jawa yang hanya mengambil keuntungan besar," pungkasnya.

Penulis : Ali Imroen

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Heli patroli Karhutla segera tiba di Riau.(foto: mcr)BNPB Kirim Helikopter AS 350 B3A untuk Patroli Karhutla di Riau
Dewi Melinda guru honor di Bengkalis mendapat banyak penghargaan karena sukses mengolah biji getah jadi makanan lezat (foto/ist) Dewi Sukses Sulap Biji Getah Jadi Makanan Lezat dan Oleh-oleh Khas Bengkalis
Dinkes Terima 8 Unit Armada Ambulans dan Pusling, DPRD Kepulauan Meranti Harapkan Pelayanan Optimal ke Masyarakat
Jajan gorengan di Jasaki Pergedel Jagung makin gampang, bisa pakai QRIS (foto/riki)Beli Gorengan Jasaki Pergedel Jagung Mudah Pakai QRIS
Longsor di Tanah Merah Inhil.(foto: mcr)Tanah Merah Inhil Dilanda Longsor, 8 KK jadi Korban
  Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto.(foto: mcr)Pilkada Serentak 2024 di Riau, SF Hariyanto Dorong Kondusifitas dan Sinergi Demokrasi
Proses evakuasi jenazah Marvel yang tenggelam di sungai Batang Kuantan.(foto: mcr)Tenggelam di Sungai Batang Kuantan, Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia
WNE Photo Studio di Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten semakin berkembang sejak mendapat KUR BRI (foto/ist) WNE Photo Studio Terus Berkembang dan Buka Lapangan Kerja Berkat KUR
Syafrihariadi, pemilik usaha Ice Cream Gaffar bersyukur pernah mendapatkan KUR BRI (foto/riki)KUR Bantu Ice Cream Gaffar Bisa Terus Kembangkan Usaha
Susi, pemilik usaha gorengan Jasaki Pergedel Jagung sedang melayani pembeli (foto/riki)KUR Selamatkan Pemilik Gorengan Jasaki Lewati Masa Sulit
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Kajati Riau Ditabalkan Gelar Adat di Balai Adat LAMR
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved