Tenaga Honorer Tamatan SMA Tetap Dirumahkan, Sekda: Pemecatan Honorer 1 Juni Tidak Benar
SELATPANJANG - Baru-baru ini kalangan masyarakat di Kepulauan Meranti khususnya pegawai Honorer di lingkungan pemerintah kabupaten dibuat heboh dengan beredar luasnya tangkapan layar pesan WhatsApp terkait akan dirumahkannya tenaga honorer tersebut.
Adapun informasi yang belum bisa dipertanggungjawabkan itu bertuliskan: "Hasil rapat tadi siang mengenai honor, akan dirumahkan tanggal 1 besok SMA dan D3 dirumahkan sedangkan S1 sesuai jurusan, pengecualian untuk Satpol PP, Damkar, Perhubungan dan Kebersihan."
Terkait hal ini tentu saja membuat risau sejumlah tenaga honorer tamatan SMA dan D3 yang berjumlah ribuan itu. Apatah lagi hal itu diperkuat dengan wacana dan kebijakan Bupati Kepulauan Meranti terpilih, H Muhammad Adil yang akan memberhentikan sebagian tenaga non PNS tersebut.
Kerisauan tenaga honorer itu pun mereka tuliskan di laman media sosial. Banyak diantara mereka yang mengatakan akan terjadi gelombang pengangguran di Kepulauan Meranti jika wacana itu benar-benar diwujudkan dan mereka pun tidak bisa membayangkan bilamana kedepannya mereka tidak bisa lagi menafkahi keluarga. Tak pelak banyak warganet lainnya yang prihatin terhadap kondisi tersebut dan memberikan dukungan moral, sehingga tagar Save Honorer Kepulauan Meranti pun menjadi populer di media sosial.
Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti, Dr H Kamsol yang dikonfirmasi mengenai hal ini membenarkan jika pihaknya telah menggelar rapat terkait tenaga honorer, namun dia mengatakan belum ada pembahasan yang menyebutkan akan dilakukan pemberhentian tenaga honorer.
"Kita memang ada melakukan rapat terkait tenaga honorer ini, namun yang kita bahas itu mengenai anggaran belanja terkait gaji honorer dan pendataan kebutuhan tenaga honorer di setiap OPD. Jika terkait merumahkan tenaga honorer, kita belum mengarah kesana, dan itu tetap menunggu instruksi pimpinan," kata Kamsol, Kamis (20/5/2021).
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau itu juga mengatakan jika dirinya juga mendapatkan tangkapan layar WhatsApp terkait akan dirumahkannya para tenaga honorer, namun dia tidak mengetahui persis darimana itu bisa beredar dan informasi itu juga belum bisa dipertanggungjawabkan.
"Saya juga mendapatkan informasi seperti itu, namun saya juga tidak tahu siapa yang mengirim dan membuatnya. Yang jelas itu tidak benar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan dan jika pun Pemkab yang mengeluarkan informasi seperti itu sudah tentu melalui surat, namun sampai hari ini kan belum ada surat resminya," pungkas Kamsol.
Sementara itu, terkait isu pengurangan tenaga honorer di lingkungan pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Bupati akan tetap merumahkan honorer yang hanya tamatan SMA dan lebih memprioritaskan tamatan sarjana untuk bekerja, namun bukan tanpa solusi, mereka yang sudah dirumahkan tersebut akan diberikan solusi dengan menjadikannya sebagai wirausaha dengan terlebih dahulu diikutsertakan dalam pelatihan. Diharapkan melalui program tersebut dapat mendukung ekonomi dan kesejahteraan keluarga.
Selain itu dikatakan, tidak semua tenaga honorer tamatan SMA yang akan dirumahkan. Tentunya akan ada penilaian tersendiri yang membuat honorer tersebut tetap bertahan.
"Bagi honorer yang dinilai produktif akan tetap dipertahankan tapi bagi yang tidak produktif terpaksa harus dirumahkan, artinya tenaga honorer yang dipekerjakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dari OPD yang bersangkutan," ungkap Adil.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :