www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Kasmarni Deklarasikan Maju Pilkada Bengkalis 2024
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Di Kepulauan Meranti, Pasien Covid-19 Dibonceng Sepeda Motor ke Tempat Isolasi
Senin, 10 Mei 2021 - 14:00:37 WIB

SELATPANJANG - Menjelang Idul Fitri lonjakan kasus Covid-19 di Kepulauan Meranti semakin meningkat, hal ini tentunya menjadi persoalan penting bagi tim gugus tugas pencegahan penyebaran Covid-19 serta dibutuhkan kerjasama yang baik bersama masyarakat.

Sementara itu, dengan bertambahnya jumlah masyarakat yang terkonfirmasi positif virus mematikan itu, sepertinya berbanding terbalik dengan proses penanganan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti yang terkesan menyepelekan hal tersebut.

Melihat kondisi itu, banyak masyarakat yang meragukan proses yang dilakukan oleh pihak terkait dalam menangani kasus tersebut yang tidak sesuai dengan aturan bahkan bisa dibilang tidak sesuai prosedur yang berlaku, sehingga pasien merasa tidak yakin atau merasa sengaja dipositifkan sebagai orang yang terjangkit virus asal China itu.

Seperti yang diungkapkan salah seorang warga Desa Alah Air, Kecamatan Tebingtinggi, Dina yang mengungkapkan rasa kecewa terhadap perlakuan dari petugas medis Covid-19 di Kepulauan Meranti, dimana ia harus mengantar sendiri ayahnya yang terkonfirmasi positif Covid-19 ke tempat isolasi dengan membonceng mengendarai sepeda motor tanpa adanya pengawasan petugas.

Hal itu Diceritakan Dina saat dirinya dihubungi oleh pihak Satgas Covid-19 yang mengatakan bahwa ayahnya berinisial Pon (62) terkonfirmasi positif Covid-19 dan harus segera menjalani isolasi.

Namun ada keanehan dirasakan Dina saat pihak Puskesmas Alah Air meminta agar keluarga mengantar sendiri sang ayah ke Puskesmas.

"Saya ditelpon pihak Puskesmas untuk mengantarkan ayah saya yang katanya terkonfirmasi positif Covid-19 ke Puskesmas Alah Air. Dari sana nanti petugas yang akan mengantarkan ke tempat isolasi di BLK," kata Dina.

Tidak berselang lama, Dina kembali dihubungi petugas yang meminta dirinya mengantarkan langsung ayahnya ke tempat isolasi dengan dengan alasan mobil Ambulance mogok dan tidak bisa digunakan.

"Belum lama kami bersiap-siap ke Puskesmas, petugas kembali menghubungi saya bahwa mereka tidak bisa mengantarkan pasien ke tempat isolasi karena ambulance sedang rusak dan meminta kepada keluarga untuk mengantarkan langsung," ungkapnya.

Dina kemudian sejenak berpikir, dimana hal ini tentunya tidak sesuai prosedur, seharusnya Dinas Kesehatan melalui Puskesmas terdekat menjemput pasien menggunakan mobil dan didampingi petugas yang yang memakai APD lengkap.

Walaupun tidak punya pilihan lain dan dikhawatirkan sangat berbahaya bagi keluarga pasien, Dina pun kemudian bergegas memboncengkan ayahnya ke tempat isolasi menggunakan sepeda motor.

"Disatu sisi saya senang bisa mengantarkan langsung orang tua saya, namun disisi lain saya merasa aneh saja, masa orang negatif membonceng orang yang positif," kata Dina.

Sesampainya di tempat isolasi tepatnya di BLK Dinas Sosial, Dina kembali merasakan keanehan dalam prosedur penanganan pasien Covid-19.
Dimana tidak ada satupun petugas yang menjemput sang ayah. Namun ada jawaban menohok yang disampaikan petugas.

"Setelah beberapa lama berdiri di depan BLK, saya pun menanyakan ke petugas kenapa orang tua saya tidak dijemput, petugasnya mengira kami hanya mengantarkan makanan kesana. Seharusnya mereka kan sudah tau bahwa akan ada pasien yang datang karena dihubungi oleh pihak Puskesmas," ujar Dina.

Dikatakan Dina, disana ayahnya juga tidak diantarkan ke kamar isolasi, dan hanya diberikan nomor kamarnya saja. Lagi-lagi dia tidak mau mempersoalkan hal itu, mengingat kondisi sang ayah yang harus memerlukan waktu istirahat.

"Sampai disana petugas hanya memberikan selimut, sarung bantal dan nomor kamar namun tidak menunjukkan kamarnya ada dimana, dengan alasan tidak memakai APD,
yang mengantarkan ayah saya ke kamarnya adalah pasien disana," ujarnya lagi.


Diungkapkannya, dari hasil tracing ibunya sudah dulu dinyatakan positif Covid-19, dirinya bersama ayah dan juga suami sudah dilakukan tes Rapid Antigen dan dinyatakan negatif. Selanjutnya dilakukan tes PCR lagi secara serentak, namun hasil yang keluar adalah sang ayah yang dinyatakan positif. Sementara dirinya bersama sang suami dinyatakan negatif.

"Yang jadi pertanyaan, jika kami dilakukan tes secara bersamaan tentu hasilnya keluarnya juga sama-sama. Setelah dilakukan Rapid Antigen itu ayah saya malah sudah beraktifitas seperti biasa mencari pakan ternak," pungkasnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri yang dikonfirmasi mengenai hal tersebut mengatakan dirinya belum mendapatkan jawaban dari pihak Puskesmas Alah Air.

"Saya sudah menanyakan hal itu ke pihak Puskesmas, namun belum ada jawaban terkait hal itu, semuanya pada diam dan sebelumnya mereka tidak ada koordinasi ke saya," kata Fahri.

Walaupun demikian, jika kejadiannya seperti itu Fahri mengatakan jika hal tersebut sudah menyalahi prosedural penanganan pasien Covid-19.

"Jika kejadiannya seperti itu, maka itu sudah menyalahi prosedur pelayanan untuk pasien Covid-19. Jika mobil Ambulance rusak, itu bukanlah sebuah alasan, biar bagaimanapun pasien harus kita jemput dan kita kawal dengan baik," ujar Fahri.

Penulis : Ali Imroen

 

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Bupati Bengkalis, Kasmarni.(foto: zulkarnaen/halloriau.com)Kasmarni Deklarasikan Maju Pilkada Bengkalis 2024
Simpang SKA Pekanbaru.(foto: int)DPRD Pekanbaru Ingin Rencana Pelebaran Jalan Simpang SKA Terealisasi Tahun ini
Suasana Bandara SSK II Pekanbaru.(foto: mcr)Meningkat Pesat, Penumpang Bandara SSK II Pekanbaru Selama Idulfitri Capai 157.480 Orang
Indra Gunawan Eet (kiri) dan Syahrial (kanan) (foto:ist) Golkar Siapkan Eet dan Syahrial Maju di Pilkada Bengkalis 2024
Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun.(foto: int)Pj Wako: Kelemahan Pemko Pekanbaru Banyak ASN Bersikap Apatis
  Bupati Bengkalis, Kasmarni serahkan hadiah lomba lampu colok dan pawai takbir 2024.(foto: zulkarnaen/halloriau.com)Bupati Bengkalis Serahkan Hadiah Lomba Lampu Colok dan Pawai Takbir 2024
Sebanyak 20 putra Riau mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Welder di BLK Kemenaker RI, Serang, Banten.(foto: istimewa)Pelatihan Vokasi Welder PHR, Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
Pembersihan Jalan Lintas Perkantoran Batu Enam pasca banjir sungai rokan.(foto: afrizal/halloriau.com)DLH Rohil Bersihkan Lumpur Pasca Banjir Sungai Rokan
Anggota DPRD Pekanbaru, Zulkarnain.(foto: int)Selalu Bermasalah, DPRD Minta Disdik Perbaiki Sistem PPDB
Maliki siap bersaing bakal calon Bupati Rokan Hilir di Pilkada serentak 2024 (foto/ist)Maliki Siap Bertarung Jadi Calon Bupati Rohil di Pilkada 2024
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved