SELATPANJANG - Kabupaten Kepulauan Meranti menerima bantuan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Program Optimasi Lahan Rawa (Opla) seluas 790 hektare. Program ini tersebar di 10 desa di 5 kecamatan, dengan tujuan meningkatkan hasil ketahanan pangan serta mendorong perekonomian masyarakat di wilayah tersebut.
Program Opla diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan sehingga memungkinkan hasil panen lebih dari satu kali dalam setahun, yang akan berdampak positif bagi perekonomian lokal. Bantuan ini merupakan hasil dari koordinasi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, bersama Kepala Dinas Pertanian Ifwandi, setelah melakukan audiensi dengan Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qalbi.
Pertemuan tersebut berlangsung pada Kamis, 2 Mei 2024, di Jakarta lalu, dan bertujuan untuk mencari dukungan dari pemerintah pusat guna memajukan sektor pertanian di Kabupaten Kepulauan Meranti. Upaya ini merupakan langkah nyata pemerintah daerah dalam memanfaatkan potensi pertanian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Asmar, mengungkapkan bahwa tujuan utamanya bertemu dengan Kementerian Pertanian adalah untuk mencari dukungan pembiayaan bagi para petani di daerahnya.
"Tujuan kedatangan kami adalah mencari dukungan pembiayaan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian," ujar Asmar dalam audiensinya bersama Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qalbi, beberapa waktu lalu.
Asmar menambahkan, audiensi tersebut diharapkan dapat membawa kemajuan signifikan bagi sektor pertanian di Kabupaten Kepulauan Meranti, terutama dalam hal pembangunan pertanian berintegrasi dan pengembangan komoditas unggulan. Ia juga berharap Meranti dapat menjadi bagian dari demplot program pertanian nasional yang diusung pemerintah pusat.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qalbi menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk mendukung kegiatan pertanian di seluruh daerah, termasuk di Kabupaten Meranti.
"Kami berupaya agar program pertanian bisa berjalan dengan baik dan dapat diserap, karena sektor pangan sangat berpengaruh baik di tingkat nasional maupun internasional," jelas Harvick.
Ia juga berencana mengunjungi langsung pertanian di Kepulauan Meranti dalam waktu dekat untuk melihat kondisi lapangan dan mendukung pengembangan demplot pertanian di daerah tersebut. "Kami akan melihat langsung bagaimana men-demplot pertanian di Meranti, agar bisa lebih maju lagi," tambahnya.
Program Opla di Kabupaten Kepulauan Meranti tidak hanya menjadi proyek peningkatan infrastruktur pertanian, tetapi juga melibatkan sinergi kuat antara berbagai instansi. Dalam pelaksanaannya, TNI berperan sebagai pelaksana utama, sementara Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Meranti bertindak sebagai pendamping.
Brigjen TNI Triyono dari Itjenad Mabes TNI baru-baru ini melakukan kunjungan ke Kecamatan Rangsang Barat untuk meninjau langsung kemajuan proyek Opla di wilayah tersebut. Selain mengecek hasil pekerjaan yang sudah dilakukan, Brigjen Triyono juga menyerahkan bantuan alat pertanian untuk pengelolaan sawah, memperlihatkan dukungan penuh TNI terhadap program ini.
"Kami sangat berterima kasih atas sambutan hangat yang diberikan. Kunjungan ini bukan hanya untuk mengevaluasi pelaksanaan Opla, tetapi juga untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat," ujar Brigjen Triyono.
Ia menambahkan, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, khususnya dalam peningkatan hasil produksi pertanian. Triyono juga berharap kerja sama antara TNI, Kementerian Pertanian, dan Pemkab Kepulauan Meranti dapat terus berlanjut, sehingga ketahanan pangan di daerah ini dapat semakin kuat.
"Kami menargetkan hasil panen meningkat lebih dari satu kali dalam setahun. Ini akan sangat membantu perekonomian masyarakat Meranti," harapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kepulauan Meranti, Ifwandi SP, mengatakan Program Opla di Kabupaten Kepulauan Meranti yang mencakup 790 hektare di 5 kecamatan, merupakan buah dari kerja keras Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar. Ia menjelaskan bahwa program ini berhasil didapatkan setelah Asmar melakukan audiensi dengan Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qalbi.
"Asmar berjuang keras untuk mencari dukungan pembiayaan dari pemerintah pusat, dan hasilnya program Opla ini turun ke Meranti," ujar Ifwandi. Ia menambahkan, Wakil Menteri Pertanian menyambut baik permintaan tersebut dan memberikan perhatian khusus pada permasalahan pertanian di Meranti.
Langkah awal dalam program Opla adalah melakukan identifikasi masalah di lahan seluas 790 hektare. Untuk itu, Universitas Riau (UNRI) diundang untuk melakukan survei investigasi desain dengan berdiskusi bersama kelompok petani. Survei ini bertujuan untuk menggali permasalahan yang dihadapi oleh para petani di wilayah tersebut.
Ifwandi menjelaskan bahwa permasalahan yang ditemukan kini sudah mulai tertangani dengan baik melalui pembangunan infrastruktur pendukung. Beberapa diantaranya adalah pembangunan tanggul, pembuatan pintu klip, normalisasi saluran air, pembuatan embung, pengadaan pompa Axial, pembuatan sekat kanal, hingga pembangunan jembatan usaha tani dengan anggaran milyaran rupiah.
"Dengan adanya infrastruktur ini, segala persoalan yang menyangkut masalah para petani sudah diatasi dan diharapkan lahan rawa yang sebelumnya kurang optimal bisa diolah dengan lebih efisien, sehingga hasil panen meningkat dan kesejahteraan petani pun ikut terangkat," tukas Ifwandi.
Program Opla ini tersebar di lima kecamatan, yakni Rangsang Barat, Rangsang Pesisir, Rangsang, Tebingtinggi Timur, dan Pulau Merbau.
Program Opla dan Dukungan Asmar: Gapoktan di Kepulauan Meranti Ucapkan Terima Kasih
Program Opla yang diperjuangkan oleh Plt Bupati Asmar, membawa dampak positif bagi para petani di wilayah tersebut. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Ifwandi SP, mengungkapkan bahwa seluruh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Asmar atas keberhasilan program ini.
"Dengan adanya program tersebut, Alhamdulillah, semua permasalahan yang dihadapi petani sudah terselesaikan. Seluruh Gapoktan mengucapkan terima kasih kepada Plt Bupati Asmar, karena perjuangan beliau yang membawa program ini ke Meranti," kata Ifwandi.
Program Opla memungkinkan para petani di Kepulauan Meranti untuk menanam dua kali dalam setahun, meskipun belum mencapai swasembada pangan. Dalam satu kali panen, lahan seluas 2.900 hektare di Kepulauan Meranti mampu menghasilkan 8.000 ton gabah, yang setelah dikonversi menjadi beras, menghasilkan sekitar 5.000 ton. Dengan panen dua kali setahun, hasil panen dapat mencapai 10.000 ton, sementara kebutuhan beras total di Meranti mencapai 20.000 ton.
Untuk menutupi kekurangan beras, Pemkab Kepulauan Meranti melalui
Badan Pangan Nasional (Bapanas)
telah mengusulkan bantuan beras sebanyak 3.000 ton. Bantuan ini disalurkan kepada 33.337 Kepala Keluarga (KK) berdasarkan data DTKS, dimana setiap KK mendapatkan 10 kilogram beras per bulan selama sembilan bulan. Bantuan ini didistribusikan melalui Bulog dan Kantor Pos.
"Kami berharap di masa mendatang akan ada alokasi tambahan untuk menutupi kekurangan ini, sementara sisanya akan diatasi melalui kontribusi pelaku usaha," jelas Ifwandi.
Dengan adanya dukungan program Opla ini, para petani di Kepulauan Meranti berharap dapat terus meningkatkan hasil pertanian dan mencapai ketahanan pangan yang lebih baik di masa depan.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :