www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
BMKG: Pagi Ini Titik Api di Riau Nihil
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Tampung Beras Petani, BLT Kepulauan Meranti Akan Gunakan Produk Lokal
Minggu, 18 April 2021 - 22:55:49 WIB
Bupati Adil membagikan beras sebanyak 1 ton kepada para fakir miskin, tukang becak dan petugas kebersihan sempena pembukaan bazar launching beras perdana Rangsang Barat, Minggu (18/4/2021).
Bupati Adil membagikan beras sebanyak 1 ton kepada para fakir miskin, tukang becak dan petugas kebersihan sempena pembukaan bazar launching beras perdana Rangsang Barat, Minggu (18/4/2021).

Baca juga:

Tampung Beras Petani, BLT Kepulauan Meranti Akan Gunakan Produk Lokal
Menumpuk, Pengepul di Kepulauan Meranti Kesulitan Jual Beras dari Petani Lokal

SELATPANJANG - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti akan menampung beras petani di Kecamatan Rangsang Barat. Dengan demikian tentunya para petani lokal tersebut tidak lagi pusing untuk memasarkan beras hasil produksinya.

Hal itu diungkapkan Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH saat launching perdana beras Rangsang Barat di Taman Cik Puan, Selatpanjang, Minggu (18/4/2021) sore.

Hadir dalam kegiatan tersebut Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Peternakan (DKPTPP) Kepulauan Meranti, Sri Novriani, Plt Camat Tebingtinggi, Hery Kurniawan, Camat Rangsang Barat, Juwita Ratna Sari, Kepala Desa Bantar, Mulyadi, Kapolsek Rangsang Barat, Iptu JA Lubis, serta para masyarakat petani yang tergabung dalam Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA).

"Kita mendukung penuh, dikarenakan saya masih baru disini (sebagai bupati) jadi sekarang kita meneruskan kebijakan yang lama, memang nanti pada ABPD perubahan kita akan ada program bantuan langsung tunai (BLT) tapi akan dikemas bukan dengan uang tapi akan mengambil produk-produk lokal, seperti beras ladang, mie sagu, kue sagu dan termasuk sirup yang terbuat dari mangrove, selain itu madu dan minyak kelapa," ujar Bupati Adil.

Kemudian, kata Adil, petani Kelapa yang berada di Tanjungsamak tidak lagi menjual kelapa tapi sudah diolah jadi minyak, dan minyaknya itu nantinya yang akan dikonsumsi oleh warga, ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti kedepan dengan hasil produk-produk warga.

"Untuk saat ini ada 40 ton beras yang kita beli dari petani di Rangsang Barat. Saya sendiri ngambil 2 ton, masing-masing OPD nanti ngambil satu ton satu ton. Saya rasa sudah clearlah masyarakat terbantulah masalah gabah yang sekarang lagi murah betul oleh petani di Rangsang Barat ini," ungkap Adil.

Dijelaskan Adil, untuk pembagian BLT tersebut direncanakan setelah ketuk palu APBD Perubahan baru dianggarkan. Kedepannya dalam 1 bulan Pemkab Kepulauan Meranti akan membutuhkan sebanyak 350 ton beras untuk 35.000 KK.

"Nanti kita melihat anggaran dan melihat petani dulu. Untuk saat ini kita mau ambilnya sembilan ribu (Rp9.000) dulu, dengan kondisi seperti ini maklumlah. Saat ini petani mengeluh gabah kering itu harganya murah yakni Rp3.500, nanti kita tingkatkan jadi Rp5.000, jadi beras bisa dijual dengan harga Rp9.000, inikan bisa membantu meringankan beban petani dan penerima bantuan langsung tunai nantinya," pungkasnya.

Plt Kepala DKPTPP Kepulauan Meranti, Sri Novriani menambahkan bahwa sesuai intruksi Bupati Kepulauan Meranti bahwa 40 ton beras hasil petani Rangsang Barat akan dibeli sebelum lebaran.

"Sebagaimana disampaikan tadi, menjelang lebaran ini pak bupati minta satu OPD itu ngambil satu ton dan kita ada 36 OPD. Pak bupati 2 ton, Wakil Bupati 2 ton dan 40 ton jangka pendeknya ini kita menyerap beras dari petani menjelang lebaran. Tapi untuk jangka panjangnya seperti disampaikan pak bupati menunggu APBD Perubahan sekitar bulan 10 ini akan berkelanjutan, jadi beras-beras dari petani ini akan diserap pemerintah daerah yang akan kembali ke masyarakat disini nantinya sebagai BLT," ungkapnya.

Dijelaskan Sri, di Kecamatan Rangsang Barat ada 6 Gapoktan dengan 350 poktan dan 1 kelompok ada 10 orang. Kemudian ada 6 desa penghasil beras di Rangsang Barat yang ada Gapoktannya yakni, Desa Melai, Sungai Cina, Mekarbaru, Bina Maju, Segomeng dan Anak Setatah.

"Adapun luas lahan yakni 2.670 hektar dengan hasil gabah, 12.475 ton kemudian setelah menjadi beras sebanyak 7.711 ton. Yang jelas dari gabah ke beras 62 persen," pungkasnya.

Sementara itu, Camat Rangsang Barat, Juwita Ratna Sari mengucapkan terimakasih kepada Bupati Kepulauan Meranti yang telah membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi petani khususnya di Rangsang Barat selama ini kesulitan untuk memasarkan hasil produksinya.

"Setelah ada solusi dari pak bupati tentu para petani sangat terbantu. Harga sudah disepakati, kemudian berapa jumlah yang dibutuhkan petani juga siap untuk menyediakan. Jadi kedepannya tinggal melaksanakan aja lagi sesuai dengan kesepakatan," ungkapnya.

Dijelaskan Ratna, sebelumnya petani kesulitan untuk memasarkan berasnya sehingga beras banyak menumpuk di gudang atau rumah petani, kemudian dengan cara seperti inilah yakni Kecamatan Rangsang Barat membuat terobosan dalam upaya mensejahterakan petani lokal.

"Yang pertama kita mengenalkan dulu, karena selama ini masyarakat kita kan kurang kenal, jadi kita promosikan dulu beras ladang asli petani lokal kita. Kemudian setelah itu, kalau mereka cocok baik harga maupun sesuai selera mereka bisa membeli langsung ke distributor kita yang ada di Rangsang Barat," jelasnya beras produksi petani lokal Rangsang Barat itu mempunyai 4 varian, masing-masing yakni Anak Daro dan Batang Piaman yang dijual Rp9 ribu perkilo, beras Cendani dan Pandan Wangi yang dijual Rp10 ribu perkilogramnya yang saat ini akan dipromosikan selama bulan ramadan di bazar yang terletak di Jalan Merdeka Selatpanjang dengan jadwal dibuka dari pukul 8 pagi hingga pukul 5 sore.

Kemudian beber Ratna, jika memang pemasaran tersebut mendukung atau dinilai bagus di Selatpanjang maka pihaknya akan membuka warung atau gudang beras untuk pemasaran tersebut.

"Yang jelas bagaimana beras yang saat
kemarin panen melimpah ini bisa dikonsumsi masyarakat tempatan. Jika saja ada satu distributor ada 40 ton beras, kalau seandainya untuk dikonsumsi untuk masyarakat Rangsang Barat tak mungkin habis karena mereka juga petani jadi beras mereka di rumah ada. Jadi kita mencoba melebarkan sayaplah untuk berjualan ke Selatpanjang. Inikan kita promosi beras ladang, kalau kedepannya untuk mengatasinya atau jangka panjangnya sudah ada dari pak bupati solusinya," bebernya.

Selanjutnya kata Ratna, pihaknya dari Kecamatan Rangsang Barat mencari solusi terhadap permasalahan yang pernah dicetus oleh salah seorang petani sebelumnya yakni terkait sulitnya pemasaran beras hasil produksinya.

"Alhamdulillah pak bupati juga sudah mendukung dengan melaksanakan untuk menggunakan beras ladang sebagai bantuan untuk masyarakat Meranti. Saya kira itu sudah menyelesaikan masalah yang dihadapi petani selama bertahun-tahun ini. Permasalahan yang selama ini yang dialami oleh petani Rangsang Barat dimana sulit untuk memasarkan berasnya dan harga pun belum terstandar kini sudah terpecahkan," pungkas Ratna.

Penulis : Ali Imroen

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Ilustrasi hotspot di Riau nihil (foto/int)BMKG: Pagi Ini Titik Api di Riau Nihil
MotoGPPrancis 2024.Jadwal MotoGP Prancis 2024 Akhir Pekan Ini, Jangan Sampai Kelewatan
PSG Vs Dortmund.PSG Vs Dortmund: Mats Hummels Cs Menang 1-0, ke Final Liga Champions!
Pebalap Repsol Honda, Joan Mir.(foto: int)Terpuruk di MotoGP 2024, Honda Terus Berjuang Tanpa Marquez
Rektor Unilak, Junaidi.(foto: mcr)769 Mahasiswa Unilak Diwisuda, Ini Pesan Rektor
  Smartfren.Daftar Paket Smartfren Harian hingga Bulanan Mei 2024
ilustrasi.Buat Konten Kritik Kebijakan Uang Kuliah, Mahasiswa Unri Dipolisikan Rektor
Masyarakat dilarang membuang sampah sembarangan dan kini sudah ada layanan jemput sampah ke rumahDinas PerkimtanLH Kepulauan Meranti Luncurkan Layanan Jemput Sampah di Setiap Rumah
Kadistankan Kota Pekanbaru, Muhammad Firdaus.(foto: pgi)Hewan Kurban di Pekanbaru Jalani Pemeriksaan Kesehatan Jelang Idul Adha
Presiden Direktur & CEO PT XL Axiata Tbk, Dian Siswarini bersama para delegasi Indonesia di Sidang CSW ke-68 PBB.(foto: istimewa)Indonesia Perjuangkan Pemberdayaan Perempuan dan Pengentasan Kemiskinan di Sidang CSW ke-68 PBB
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Kajati Riau Ditabalkan Gelar Adat di Balai Adat LAMR
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved