Listrik di Kota Selatpanjang Berkali-kali Mati Dalam Sehari, Penyebabnya Layang-layang Sangkut
SELATPANJANG - Banyaknya masyarakat yang bermain Layangan saat ini membuat
pemicu listrik padam di wilayah Kota Selatpanjang semakin meningkat.
Manajer PLN Rayon Selatpanjang, Richard Tambunan yang dikonfirmasi mengatakan layang-layang yang tersangkut di kabel mengakibatkan belasan gardu listrik padam dan ribuan pelanggan terkena dampaknya.
Ia mengatakan permainan layangan yang menyentuh pada jaringan PLN itu berdampak pada arus hubungan singkat atau korsleting. Sehingga pada kondisi tertentu hal tersebut bisa menyebabkan terjadinya gangguan listrik. Dikatakan, benang layangan yang tersangkut mengakibatkan tiga kabel listrik Tegangan Menengah (TM) bersinggungan sehingga menimbulkan percikan api.
"Pemadaman listrik dari tadi malam hingga sore ini tercatat sudah 4 kali. Hal ini karena banyaknya layangan yang nyangkut di jaringan listrik yang kemudian berdampak terjadinya korsleting dan akhirnya membuat listrik padam," kata Richard Tambunan, Selasa (22/8/2023).
Dikatakan lagi, Layang-layang yang menyangkut pun harus dievakuasi oleh petugas. Hujan yang turun membuat proses evakuasi tertunda.
"Tim PLN melakukan evakuasi layang-layang usai hujan reda dan kondisi dinyatakan aman," kata Richard.
Untuk itu Richard mengimbau kepada masyarakat agar tidak bermain layangan di dekat jaringan PLN.
Imbauan untuk tak bermain layang-layang di dekat instalasi listrik PLN sudah berkali-kali dikatakan. Tetapi, agaknya masih banyak masyarakat yang belum memahaminya. Akibatnya, masih banyak peristiwa listrik padam akibat layang-layang atau benang yang tersangkut.
"PLN tentunya dalam hal ini tidak bisa sendiri, kami perlu peran serta masyarakat. Kita sampaikan dan mohon kerjasama dari para pecinta layang-layang untuk tidak main layangan di dekat jaringan PLN. Kalau main di tempat yang amanlah. Kita minta kerjasama semua pihak, mari kita sama-sama peduli," harapnya.
Richard juga menegaskan layang-layang yang nyangkut di kabel listrik, dampaknya selain bisa mengganggu ratusan warga pengguna listrik, juga akan membahayakan pemilik layang-layang.
"Bisa juga berbahaya bagi pemain layangan bila menggunakan tali layangan dari benang maupun yang bersifat konduktor apabila menyentuh tegangan listrik," imbuhnya.
Disampaikan, PLN terus menyosialisasikan terkait bahaya layang-layang dengan cara terjun langsung ke masyarakat, kantor desa, dan melalui media sosial serta berbagai cara yang lain.
"Kepada seluruh masyarakat, sekali lagi kami minta untuk tidak bermain layang layang di sekitar jaringan PLN. Selain berbahaya untuk diri sendiri, juga dapat mengganggu pasokan listrik untuk masyarakat sekitar," ujarnya.
Sementara itu salah satu pelanggan, Sri mengeluhkan adanya pemadaman tersebut. Pasalnya dalam sehari sudah tiga kali padam sehingga dia khawatir akan kerusakan alat elektronik di rumahnya.
Menurutnya, sumber pemadaman listrik karena gangguan jaringan listrik akibat layang-layang yang menyangkut.
"Sudah tiga kali listrik padam hari ini, saya khawatir bisa rusak elektronik di rumah. Menurut informasi pemadaman listrik terjadi karena layangan yang nyangkut di jaringan listrik PLN," tuturnya.
Terhadap hal itu, Sri berharap agar ada tindakan pihak terkait terhadap orang yang bermain layang-layang sembarangan, terutama di dekat jaringan listrik.
”Apa hal ini tidak bisa ditertibkan, ini jelas mengganggu. Bisa mungkin diberi imbauan tegas agar tidak bermain layangan di sekitar jaringan listrik biar hal seperti ini tidak terjadi lagi,”ungkapnya.
Dengan adanya aturan tegas, lanjutnya bisa membuat masyarakat sadar akan pentingnya tidak bermain layangan di dekat jaringan listrik.
“Selain merugikan banyak orang kan juga berbahaya bagi diri sendiri. Semoga ada aturan dan tanggapan yang jelas terkait hal itu, juga agar masyarakat mengerti akan pentingnya hal ini," pungkasnya.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :