www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Hadiri Silaturahmi PMRJ, Ini Harapan Pemkab Bengkalis
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Satu-satunya di Riau, Desa Mekong Masuk 10 Besar Lomba Desa Pangan Aman Tingkat Nasional
Rabu, 01 Maret 2023 - 07:31:54 WIB
Desa Mekong masuk 10 besar Lomba Desa Pangan Aman tingkat nasional dari Provinsi Riau.
Desa Mekong masuk 10 besar Lomba Desa Pangan Aman tingkat nasional dari Provinsi Riau.

Baca juga:

Desa Mekong Juara I Lomba Desa Pangan Aman, Bisa Wakili Riau ke Nasional

SELATPANJANG - Dengan predikat daerah miskin ekstrim, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau ternyata memiliki desa dengan predikat Desa Pangan Aman.

Desa tersebut bernama Mekong yang berada di Kecamatan Tebingtinggi Barat. Desa ini menjadi salah satu dari sedikit desa dengan berbagai inovasi untuk terciptanya keamanan pangan. Bahkan saat ini Desa Mekong menjadi satu-satunya desa yang berhasil masuk 10 besar Lomba Desa Pangan Aman tingkat nasional dari Provinsi Riau.

Kepala Desa Mekong, Lisya Kumala SKM, saat diwawancara wartawan, Selasa (28/2/2023) mengatakan desanya memang telah melewati perjalanan panjang untuk berinovasi dan mendapat predikat Desa Aman Pangan.

Dijelaskannya sejak Maret 2022 Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru telah melakukan intervensi kepada beberapa desa di Kepulauan Meranti untuk melakukan dalam meningkatan kemandirian masyarakat dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman serta mendukung gerakan pemerintah dalam pencegahan Stunting.

"Selama 5 bulan kami diintervensi, akhirnya ada 6 desa yang lolos untuk ikut lomba dari Provinsi Riau. Lalu pada 16 Februari kemarin BPOM mengirimkan surat bahwa desa kita masuk 10 besar nominator Desa Pangan Aman," ungkap Lisya.

Dia mengatakan selama proses seleksi desanya telah melakukan berbagai langkah mulai dari tahun 2022 pembentukan KPD (Keamanan Pangan Desa) yang terdiri dari 4 orang yaitu Kepala Desa, Sekretaris atau kaur desa, Karang Taruna dan Kader keluarga. Dari KPD tersebut kemudian kembali dibentuk KKPD (Kader Keamanan Pangan Desa) intervensi BBPOM berjumlah 15 orang dan KKPD mandiri berjumlah 16 orang.

Secara perlahan dan masif KKPD in terus melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat desa, hingga akhirnya ratusan orang komunitas terbentuk mendapatkan bimtek Program Pangan Aman.

"Dari KKPD ini kami membentuk lagi komunitas 50 orang dibantu BPOM, dari 50 orang ini kemudian diturunkan kepada komunitas lain sebanyak 51 orang sehingga saat ini anggota komunitas ada 101 orang," tuturnya.

Dijelaskan Lisya, bekal intervensi dan bimtek yang telah didapat sedari awal itu, Desa yang dipimpinnya akhirnya melahirkan 7 program inovasi, Integrasi dan Inisiatif Desa Pangan Aman.

Adapun program-program tersebut adalah Inovasi Belokan (Battle Lompatan Keamanan Pangan), Inovasi KEBAPP (Ketukan Bahaya pada Pangan), Inovasi Kabayan (Kartu Bahaya Pangan), Inovasi LaPeLaPaO (layanan Pembuatn Label Pangan Olahan), Inovasi SITAZIR Fasilitasi Penerbitan izin edar KKPD Mekong, Inovasi Jebol (Jemput Bola) dan Inovasi Fasilitasi Penerbitan NPWP dalam rangka Pemenuhan Persyaratan SPP-IRT dan SLHS.

Berbagai inovasi tersebut Desa Mekong juga berhasil membuat sejumlah perubahan signifikan. Hanya dalam waktu kurang lebih 3 bulan, hasil pengujian produk makanan di 33 ritel di desa mekong nihil bahan berbahaya.

"Pada 27 Juli 2022 BPOM melakukan pengujian terhadap 37 ritel yang ada di desa, hasilnya ada 3 sampel yang TMS (Tidak Memenuhi Syarat) atau mengandung boraks. Pada 25 Oktober 2022 ada 35 ritel yang diuji pasca intervensi dan hasilnya 100 persen memenuhi syarat," jelasnya.

Tidak hanya di desa sendiri, tim KKPD Desa Mekong juga melakukan berbagai kegiatan penyuluhan, sosialisasi dan kampanye Keamanan Pangan ke berbagai desa di Kepulauan Meranti diantaranya Desa Kundur, Batang Malas, Alai di Kecamatan Tebingtinggi Barat, bahkan kepada lingkungan pemkab Kepulauan Meranti.

Lisya tidak memungkiri bahwa keamanan pangan di desanya memang menjadi prioritas dan disambut baik oleh masyarakat. Hal ini dijelaskannya berkaitan erat dengan kesehatan dan keamanan masyarakat.

"Seluruh inovasi ini seakan-akan disambut baik oleh masyarakat. Semangat masyarakat juga mendorong keberhasilan berbagai usaha kita untuk menjadi desa Aman Pangan," ujarnya.

Melalui rogram Desa Pangan Aman di Desa Mekong juga telah berhasil menerbitkan 8 produk bersertifikat SPP-IRT Pendampingan BBPOM Pekanbaru, 8 produk sertifikat SLHS pendampingan BBPOM Pekanbaru, dan 1 SPP-IRT Pendampingan secara mandiri oleh KKPD Mekong melalui program Inovasi SITAZIR.

Saat ini pihaknya juga tengah menunggu SK dari Bupati Kepulauan Meranti tentang Penetapan Desa Mekong Sebagai Desa Percontohan Aman Pangan Kabupaten.

Sebelumnya pada 22 Februari Lisya juga baru saja selesai mengikuti tahapan wawancara dengan 7 tim penilai secara daring, diantaranya, BPOM, BKKBN, Badan Pangan Nasional, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Desa PDTT, dan Kementerian Pertanian.

"Dari 33 desa se Indonesia yang terpilih di tingkat nasional, Alhamdulillah Desa Mekong masuk nominator 10 besar. Nominator ini harus mengikuti seleksi wawancara dengan 7 tim penilai. Tadi kita telah menyelesaikan tahapan itu," katanya.

Diceritakan Lisya, di 7 room dengan 7 tim penilai itu, para nominator diberikan 5 pertanyaan. Waktu yang diberikan untuk menjawab, 2 hingga 5 menit. Tertantung dari panjang pendeknya pertanyaan yang diajukan tim penilai.

Nantinya dikatakan Lisya tim penilai juga akan kembali melakukan seleksi untuk mencari 7 besar dari desa tersebut.

Bahkan Lisya juga telah mendapatkan pemberitahuan bahwa tim penilai akan turun langsung ke Desa Mekong pada tanggal 9 Maret mendatang untuk melihat berbagai inovasi yang telah disampaikan sebelumnya secara daring.

"Kita berdoa sama-sama Desa Mekong bisa masuk 7 besar nasional lomba desa pangan aman ini. Tanggal 9 besok Tim penilai ingin melihat langsung, sesuai atau tidak jawaban saat wawancara dengan kondisi di lapangan. Kalau kita, tentu sudah sangat siap menerima kedatangan tim penilai ke desa," ujarnya

Sebelumnya, saat penilaian di tingkat Kabupaten Kepulauan Meranti, ada tiga desa yang masuk nominator diantaranya Desa Mekong, Desa Banglas Kecamatan Tebingtinggi dan Desa Sialang Pasung Kecamatan Rangsang Barat.

Berhasil di tingkat kabupaten, Desa Mekong mewakili Kepulauan Meranti di tingkat Provinsi Riau. Segala sesuatu yang menjadi indikator penilaian, dikebut oleh kader dan pihak terkait. Kerja keras membuahkah hasil.

Di tingkat provinsi, hasil penilaian BBPOM, Desa Mekong terpilih mewakili Riau di tingkat nasional. Kini Desa Mekong tengah menunggu pengumuman yang tak lama lagi disampaikan, hasil dari seleksi wawancara yang telah diikuti di Pekanbaru hari ini.

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti Muhammad Fahri S.Km menyampaikan apresiasi terhadap capaian Desa Mekong untuk menciptakan Desa Aman Pangan. Dijelaskan hal tersebut sejalan dengan upaya Dinas Kesehatan untuk menjaga masyarakat dari bahan makanan berbahaya.

"Kita mendukung dan mendorong apa yang dilakukan Desa Mekong. Oleh karenanya masyarakat juga diharapkan juga melakukan kerjasama yang baik dan turut andil untuk menjaga keamanan pangan di desa," ungkapnya.

Dirinya berharap inovasi yang dilakukan Desa Mekong jug dapat menjadi contoh bagi desa lain untuk menciptakan keamanan pangan di desa masing-masing.

Dirinya juga mengatakan saat ini pemerintah kabupaten sedang mempersiapkan SK untuk Penetapan Desa Mekong Sebagai Desa Percontohan Aman Pangan Kabupaten.

"Semua syarat telah memenuhi, tinggal menunggu pak Bupati. Dengan Adanya SK ini nanti diharapkan menjadi acuan desa lainnya untuk juga berinovasi dan turut serta dalam menciptakan keamanan Pangan di daerah masing-masing," pungkasnya

Penulis : Ali Imroen

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setdakab Bengkalis, H Bustami HY hadiri silaturahmi bersama PMRJ.(foto: zulkarnaen/halloriau.com)Hadiri Silaturahmi PMRJ, Ini Harapan Pemkab Bengkalis
Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun melantik PPPK Pemko Pekanbaru.(foto: istimewa)Lantik 636 PPPK, Ini Arahan Pj Walikota Pekanbaru
Bupati Suhardiman Amby menjenguk bayi kembar empat di Desa Seberang Taluk Hilir (foto/Ultra)Suhardiman Amby Beri Nama Bayi Kembar 4 di Kuansing, Terinspirasi dari Imam Mazhab
Walikota Dumai, Paisal dampingi ratusan CJH Dumai menuju Embarkasi Batam (foto/bambang)Walikota Dumai Dampingi 248 CJH Dumai ke Embarkasi Batam
Ilustrasi petugas padamkan Karhutla (foto/int)Riau Sumbang 3 Titik, Sore Ini 27 Hotspot Menyala di Pulau Sumatera
  Maskot Pilgubri 2024, Si Radi dan Si Rida (foto:rinai/halloriau) Burung Serindit "Si Radi" dan "Si Rida" Jadi Maskot Pilgubri 2024
Sekdakab Bengkalis, Ersan sambut Kunker Kakanwil DJPb Riau.(foto: zulkarnaen/halloriau.com)Kakanwil DJPb Riau Kunker ke Bengkalis, Ini Harapan Sekda Ersan
PT CDN mendapatkan penganugerahan empat kategori dari Pemprov Riau (foto/ist)Sinergi Bagi Negeri, Capella Honda Raih Penganugerahan Peduli Vokasi dari Pemprov Riau
Sekretaris DPD I Golkar Indra Gunawan Eet (foto:istimewa) Indra Gunawan Eet Pastikan Duet Golkar-PKS di Pilkada Bengkalis 2024
Bupati Rohil, Afrizal Sintong pimpin upacara Harkitnas ke-116 tahun 2024 (foto/Afrizal) Bupati Rohil Ajak Bersama Wujudkan Kebangkitan Menuju Indonesia Emas
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Germasa GPIB Gelar Sinodal Ekologi di Pekanbaru
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved