SELATPANJANG - Wacana kenaikan ongkos naik haji (ONH) sangat meresahkan calon jemaah Haji (CJH) termasuk di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Dimana Kementerian Agama mewacanakan kenaikan ONH menjadi Rp 69 juta lebih pada musim Haji 2023 atau naik hampir 100 persen dari tahun 2022 lalu yang hanya berkisar Rp39,8 juta.
Salah seorang calon jemaah haji (CJH), bernama Darmizun mengaku ia bersama istrinya sudah 1 kali batal menunaikan ibadah haji, setelah 8 tahun menunggu pemberangkatan.
"Saya mendaftarkan diri bersama istri pada tahun 2012 silam dan juga sudah melunaskan pembayaran. Seharusnya sudah berangkat pada musim haji tahun 2020, namun karena situasi sedang pandemi Covid-19, kami jadi batal berangkat," kata Darmizun, Senin, (30/1/2023).
Padahal lanjut dia, semua persyaratan sudah dipenuhi. Mulai dari vaksinasi Covid-19, manasik haji, pemeriksaan kesehatan dan lain-lainnya.
Dikatakan pria yang akrab disapa Mizun ini, dirinya yang sudah menunggu keberangkatan selama 8 tahun mengatakan, jika ia tidak sanggup lagi melunasi penambahan ONH, mengingat baru saja terdampak pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pihak Kementerian Agama menarik dan membatalkan wacana kenaikan ONH tersebut.
"Saya calon jemaah haji 2023 sangat keberatan dengan wacana pemerintah mengenai kenaikan ONH tahun ini. Kami para jemaah yang tertunda berangkat pada tahun 2020 karena Covid-19 juga sangat kecewa, apalagi kami pelaku UMKM yang baru pulih dari dampak Covid-19, ditambah lagi dengan masalah ini. Seandainya pemerintah tetap menaikkan biaya naik haji 2023 sebesar 75 persen dari biaya awal, kemungkinan kami tak sanggup," tuturnya.
"Saya ini hanya pengusaha kecil dan istri juga hanya guru MDA yang tidak serta merta memiliki uang dalam sekejap untuk melunasi ONH yang diputuskan dengan tiba-tiba,” tuturnya lagi.
Ditambahkan Mizun, dari 157 orang yang mendaftarkan haji untuk keberangkatan haji tahun 2023 baru 94 orang yang baru melunaskan pembayaran. Mewakili yang lain, banyak juga yang mengungkapkan rasa kekecewaan tersebut.
"Tentunya wacana ini sangat meresahkan bagi kami yang mengharapkan keberangkatan tahun ini. Padahal CJH yang berangkat musim 2022 lalu tidak ada kenaikan, sementara di tahun 2023 dinaikkan meski pihak Kerajaan Arab Saudi justru menurunkan biaya haji,” ujarnya.
Meskipun begitu, Mizun memastikan tidak akan menarik ONH yang telah dilunasi sejak tiga tahun lalu itu, meskipun batal berangkat ke Tanah Suci pada bulan Mei ini, jika wacana kenaikan ONH ini terealisasi.
"Meskipun nanti kami tak bisa berangkat akibat adanya penambahan biaya, saya tak akan mengambil yang yang telah dilunasi, karena antriannya begitu lama. Namun kami bingung juga, uang mana mau dicari lagi dalam waktu singkat, yang tersisa hanya dana selama disana, kami sudah mendambakan sejak lama keberangkatan ini," pungkasnya.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Terlibat Sindikat Judi Online, WNI Ditahan Imigrasi Malaysia
 Guru Dapat Tunjungan Profesi 50 Persen, Pencairan THR PNS Dipercepat
 BMKG: Riau Berpotensi Diguyur Hujan Tak Merata
 Riau Masih Terdeteksi Hotspot, Tersebar di Kepulauan Meranti dan Inhil
 Safari Ramadan di Bagansiapiapi, Gubri Salurkan Bantuan Ratusan Juta Rupiah
 |
|
Kelayakan Angkutan Mudik Lebaran 2023 Diperiksa, Dishub Riau: Tak Lengkap, Dilarang Beroperasi
 Aneh, WN Malaysia Punya KTP Bengkalis, Buka Kantor Tambang Batu Bara di Pekanbaru
 Tangkap Terduga Pencuri Sawit, 4 Security BGN Malah Ditahan
 Honda Civic Type R 2023 Meluncur dengan Harga Rp1,4 Miliar, 95 Orang Rebutan Beli
 Disperindag Pekanbaru Imbau Masyarakat Agar Waspadai Takjil dengan Kandungan Bahan Berbahaya
 |
Komentar Anda :