SELATPANJANG - Kiprah perempuan di era modernisasi saat ini punya peran multifungsi. Terutama dalam perubahan dinamika kehidupan dan zaman.
Perempuan tidak hanya mampu memerankan fungsi sesuai kodratnya sebagai seorang istri bagi suami, sebagai ibu bagi anak-anaknya. Tetapi juga memainkan peran penting dalam kemajuan berbagai sendi kehidupan lainnya.
Dalam upaya menyelamatkan lahan gambut dari kegiatan pembakaran hutan, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Republik Indonesia terus berupaya melakukan berbagai program. Salah satunya dengan melibatkan kaum perempuan.
Kabupaten Kepulauan Meranti, tepatnya di Desa Bagan Melibur, Kecamatan Merbau ada sekelompok perempuan, memiliki solidaritas tinggi. Serta kekuatan untuk menggerakkan perubahan.
Khususnya melakukan revitalisasi ekonomi dengan mengelola produk-produk yang bersumber dari komoditas yang ada di gambut. Seperti sagu yang menjadi ciri khas komoditi gambut yang ada di Kepulauan Meranti.
Pika Arnisa, S.Tr.Keb selaku Ketua Tim Pengerak PKK Desa Bagan Melibur yang menjadi motor penggerak Kelompok Masyarakat (Pokmas) SaguQu Merbau. Ia dianugerahi Piagam Penghargaan sebagai Perempuan Pemimpin (Women Champion) Restorasi Gambut Tahun 2022 mewakili Provinsi Riau.
Penghargaan itu langsung diberikan BRGM dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di Jakarta dalam rangka hari ibu sekaligus kepada perempuan yang dianggap mampu menjadi leader dalam upaya restorasi gambut di Indonesia.
Pika Arnisa masuk dalam daftar perempuan yang tergabung dalam pemberdayaan masyarakat tersebar di tujuh provinsi prioritas. Ia bahkan jadi simbol gerakan perempuan di desa yang memiliki peran penting dalam melindungi dan memulihkan lahan gambut.
Kepala Desa Bagan Melibur, Isnadi Esman mengatakan Pika Arnisa merupakan pengurus Pokmas SaguQu Merbau. Kelompok ini beranggotakan ibu-ibu di Desa Bagan Melibur yang bentuk di tahun 2021 dan mendapat pendampingan dari Kedeputian II BRGM RI dan difasilitasi berupa alat-alat produksi makanan olahan dari sagu.
Ada berbagai macam produk dari Sagu yang dihasilkan, diantaranya dodol sagu, kue kering sagu, mie sagu, kerupuk sagu dan lainnya.
Dikatakan Isnadi, pemasarannya selain meliputi pangsa pasar lokal juga ke luar daerah seperti Bengkalis, Pekan Baru, Bogor dan Jakarta sesuai pesanan yang di terima oleh kelompok.
"Selain itu Pokmas ini intens mengikuti beberapa event expo produk nasional seperti di Jakarta dan yang terbaru ini di bulan November 2022 itu di Kalimantan Barat," kata Isnadi, Jum'at (23/12/2022).
Lebih lanjut dikatakan, peran perempuan tidak lagi timpang. Perempuan terlibat langsung dalam hal pemberdayaan ekonomi kelompok dan juga masyarakat desa.
"Pokmas ini bukan hanya mendorong potensi-potensi ekonomi yang ada di desa, namun juga merupakan pendorong peran serta masyarakat, khususnya perempuan dalam upaya restorasi gambut dengan memanfaatkan sumber daya alam seperti Sagu yang memang merupakan komoditi endemik di gambut yang perlu untuk terus dikembangkan sehingga diharapkan selain bermanfaat untuk menjaga lingkungan gambut namun juga dapat menjadi sumber ekonomi masyarakat," ujar Isnadi.
"Tahniah dan sukses kepada seluruh anggota Pokmas Saguqu Merbau yang telah berperan penting dalam pencapaian ini dengan kerja keras dan kompak dalam berinovasi dan mengembangkan produk-produk turunan dari Sagu yang merupakan komoditi unggulan Kepulauan Meranti. Terus berkarya untuk desa dan bangsa," pungkasnya.
Penulis: Ali Imron
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :