SELATPANJANG - Seorang Bidan ASN berinisial DI yang bertugas di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat tiba-tiba menghilang tanpa kabar sejak beberapa hari lalu.
Kepala Desa Tanjung Peranap, Aswandi mengatakan pihaknya mengetahui bidan tersebut menghilang ketika akan melakukan sosialisasi dengan mengundangnya di acara tersebut.
"Ketika kita mau lakukan sosialisasi dia sudah tidak ada di Pustu dan dia pun tidak ada memberitahukan ke pihak desa. Sementara alat-alat perlengkapan yang diberikan desa tidak ada dan motor dinas pun juga tidak ada," kata Aswandi.
Terkait kepindahan bidan tersebut karena mendapatkan ancaman, Aswandi menyebutkan jika hal tersebut hanyalah isu belaka dan tidak benar dengan kenyataannya.
"Kita telah mencoba untuk menghubunginya berkali-kali namun tidak berhasil. Terkait dia mendapatkan tekanan disini, itu hanya isu saja dan itu mungkin hanya alasan dan cara supaya dia bisa pindah dari sini," ujarnya.
Kepala desa itu juga mengatakan jika dalam kesehariannya, bidan tersebut bergaul baik dengan masyarakat setempat dan tidak ada perselisihan dan permasalahan.
"Keseharian buk Dian di sini dalam bergaul dengan masyarakat sangat bagus dan tidak ada masalah, namun yang kita sesalkan itu dia pergi tidak memberitahukan ke kita," ujarnya lagi.
Terhadap kondisi tersebut, masyarakat Desa Tanjung Peranap sangat susah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Dan untuk berobat ke desa tetangga, masyarakat ditolak takut tertular virus Corona karena desa tersebut terdapat 17 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Dengan menghilangnya bidan itu, selama seminggu masyarakat kami tidak bisa berobat selama seminggu. Dan untuk berobat ke desa lain masyarakat kami sering tidak dilayani dan ditolak karena takut tertular Covid-19," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Alai, dr Moses yang dikonfirmasi mengenai hal tersebut mengatakan jika pihaknya sudah mengeluarkan peringatan untuk bidan tersebut karena dianggap lalai dalam menjalankan tugasnya.
"Bidan itu ruang lingkup kerjanya masih dibawah UPT Puskesmas Alai. Dia tidak ada konfirmasi ke saya dan tiba-tiba menghilang begitu saja, hapenya mati tidak bisa dihubungi dan di grup WhatsApp pun dia keluar. Selain itu dia juga dikabarkan tidak ada koordinasi ke desa, makanya di kepegawaian saya kasi SP dia," kata Moses.
Moses mengatakan bidan tersebut sudah bertugas di Desa Tanjung Peranap lebih dari 6 tahun lamanya. Sehingga dia berpendapat jika bidan itu pindah akibat kekisruhan yang dibuatnya sendiri.
"Jika ada masyarakat menilai dia membuat kekisruhan sendiri dengan alasan ingin pindah, logikanya sama aku tak masuk karena dia sudah sangat lama bertugas disana. Dia bilang dia merasa terancam disana, makanya dia kabur, cuma dia tak mau memberikan statement lebih lengkap," ujarnya.
Terkait hal ini, kata Moses bidan tersebut dikabarkan sudah berada di Selatpanjang dan mendapatkan nota dinas di Dinkes. Sementara itu untuk penggantinya juga sudah berada disana.
Penulis : Ali Imron
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :