SELATPANJANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A) kembali akan mengirimkan bantuan beras bagi warga Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putripuyu.
Pengiriman beras bantuan tersebut merupakan yang ketiga kalinya setelah desa tersebut dibebaskan dari status pembatasan sosial skala tertentu (PSST).
Kepala Dinsos-P3A) Kabupaten Kepulauan Agusyanto melalui kepala seksi Bantuan Stimulan, Fery mengatakan jika bantuan yang diberikan tersebut untuk mencukupi bantuan yang telah diberikan sebelumnya.
"Karena Bandul itu statusnya PSST kemaren, makanya bantuan yang diberikan bersifat khusus. Bantuan beras pertama itu sebanyak 7, 230 ton, bantuan kedua 1,5 ton. Karena bantuan kedua tidak mencukupi untuk dibagikan ke masyarakat makanya camat meminta untuk dikirimkan lagi dan Minggu depan akan kami kirim 6 ton lagi khusus Bandul," kaya Fery, Jumat (10/7/2020) siang.
Dikatakan bantuan beras tersebut berasal dari beras cadangan pemerintah (BCP) melalui Bulog yang diperuntukkan bagi masyarakat Kepulauan Meranti yang terdampak pandemi Covid-19.
"Beras bantuan itu berasal dari BCP, dimana untuk Kepulauan Meranti kita mendapatkan jatah sebanyak 100 ton untuk warga yang terdampak Covid-19. Beras tersebut masih di Bulog Pekanbaru dan akan kita jemput, dan rencananya beras itu juga akan kita salurkan ditiap kecamatan," kata Fery.
Diberitakan sebelumnya masyarakat Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putripuyu, menolak bantuan beras dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti.
Hal itu dikarenakan bantuan yang diberikan dianggap tidak memadai. Dimana setiap kepala keluarga (KK) hanya mendapatkan jatah 1 kilogram (Kg) beras.
"Beras bantuan untuk masyarakat tersebut sebanyak 1 ton 70 kilo, sementara Desa Bandul ada 700 KK. Jika dibagikan, maka setiap keluarga hanya mendapatkan 1 kilogram beras Sehingga daripada kami bagikan menjadi masalah lebih baik tidak kami bagi," kata Kepala Desa Bandul, Zahari beberapa waktu lalu.
Dikatakan, sambil menunggu kuota tambahan beras tersebut tertumpuk di Kantor Camat Tasik Putripuyu sudah hampir dua bulan, dikhawatirkan beras akan menjadi busuk dan tidak bisa dikonsumsi.
"Beras itu saat ini berada di Kantor Camat Tasik Putripuyu dan sudah dari kemarin kami minta solusinya untuk ditambah, sementara sampai sekarang sudah satu bulan lebih belum ada nampak penambahannya," ujar Zahari.
Penulis: Ali Imroen
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :