Tidak Ada Penumpang Sejak Covid-19, Ratusan Tukang Becak Selatpanjang Ngadu ke Bupati
SELATPANJANG - Ratusan tukang becak di Selatpanjang, Kepulauan Meranti yang tergabung kedalam Perkumpulan Becak Motor Meranti (PBMM) melakukan audiensi ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti dengan mendatangi kantor Bupati, Rabu (1/7/2020) siang.
Mereka mengeluhkan tidak adanya penumpang yang naik sejak wabah pandemi Covid-19.
Tidak bisa dipungkiri bahwa dampak pandemi Covid-19 terhadap pekerja di sektor informal sangatlah besar. Para pekerja yang hidup dari menjual jasanya ini, termasuk tukang becak, harus bertahan sekuat mungkin dari kondisi yang ada.
Pembina PBMM, Zulkifli mengatakan pada masa pandemi wabah Covid-19, penumpang yang masih menggunakan jasa becak bak pelita dalam kegelapan. Dia juga menuturkan bahwa penghasilan para tukang becak di Kota Selatpanjang itu menurun drastis semenjak ada pandemi Covid-19
"Dampak dari adanya Covid-19 ini banyak dari kami yang tidak dapat narik becak. Bahkan ada yang sampai mau menjual becaknya karena sepinya penumpang. Akibat Covid-19 ini semua job mati, seperti antar anak sekolah, bawa penumpang ke Pelabuhan, ke pasar semuanya sepi. Macam gini kami tak dapat makan. Untuk itu kami berharap dapat solusi program dari pemda, dimana kami ini merupakan tulang punggung keluarga dan istri tidak banyak yang bekerja," kata Zulkifli alias Jon.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Kepulauan Meranti diwakili asisten II, Drs Asrorrudin yang didampingi Kepala Dinas Sosial, Agusyanto Bakar dan Kepala Bidang Dinas Perhubungan, Azwan mengatakan akibat pandemi Covid-19 ini tidak hanya tukang becak, namun semua sektor lumpuh.
"Akibat adanya pandemi Covid-19 ini semua sektor lumpuh, tidak hanya tukang becak, semuanya menyeluruh. Namjn kami sangat berterimakasih kepada para tukang becak yang berkeinginan menyampaikan isi hati. Terkait hal ini akan kami bicarakan dengan Bupati sebagai pemangku kebijakan," kata Asrorrudin.
Selain itu, Asrorrudin juga menyampaikan akan berencana melakukan pengaturan pembagian mangkal di Pelabuhan yang selama ini didominasi oleh anggota Becak Ojek Terminal (BOT).
"Terkait hal ini pula kita juga akan berkoordinasi dan duduk bersama dengan perkumpulan becak lainnya untuk membagikan atau mengatur jadwal mangkal di pelabuhan, semoga saja masih bisa jika rezekinya ada disana," ujarnya.
Sementara itu untuk bantuan yang disalurkan, Asrorrudin mengatakan jika hal itu dilakukan selektif agar bantuan yang diberikan tidak terjadi tumpang tindih.
"Jika mengharapkan bantuan, ini harus jelas dan selektif. Karena penerima bantuan ini banyak macamnya dan tidak boleh ganda, seperti jika ada masyarakat mendapatkan program PKH maka dia tidak bisa mendapatkan Bansos," pungkasnya.
Penulis: Ali Imroen
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif Edaran Disdik Riau Melarang Acara Mewah Perpisahan Sekolah, Ini Respon PGRI Riau Genjot Pendapatan Daerah, Bapenda Kepulauan Meranti Upgrade Aplikasi Sitanjak
|
|
Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute Sambut Pilkada Serentak 2024, HKR Dorong Generasi Muda Rohul Turut Berpolitik Ikut Halalbihalal Polresta Pekanbaru, Ini Pesan Kapolda Riau untuk Personel
|
Komentar Anda :