SELATPANJANG - Sampai saat ini Tim Gugus Tugas Penanganan Covid- 19 Kepulauan Meranti belum melakukan tes dengan menggunakan alat rapid test atau tes cepat terkait virus corona (Covid-19). Padahal alat ini sudah dikirim dan sampai beberapa hari yang lalu, sementara seluruh daerah di Riau sudah mulai melaksanakannya.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti Muhammad Fahri Skm yang dikonfirmasi mengenai hal tersebut mengatakan pihaknya terlebih dahulu akan melaksanakan pelatihan terhadap petugas sebelum turun ke lapangan, sehingga pengambilan sample itu ditunda pelaksanaannya.
"Sebelum melakukan pemeriksaan di lapangan, kita terlebih dahulu akan melakukan On Job Training kepada petugas selama tiga hari. Untuk petugasnya kita ambil dua orang dari masing- masing Puskesmas yang berjumlah 20 orang," kata Fahri, Senin (6/4/2020).
Ketika ditanyakan apakah melakukan tes menggunakan Rapid Test sangat susah, sehingga perlu dilakukan pelatihan, Fahri mengatakan setiap Rapid Test berbeda-beda, sehingga perlu dilakukan pengenalan.
"Setiap Rapid Test itu berbeda-beda, dan banyak yang belum tahu jadi perlu diperkenalkan agar hasilnya nanti tidak ngawur," ujar Fahri.
Fahri menambahkan, Kabupaten Kepulauan Meranti hanya mendapatkan sebanyak 960 paket Rapid Test, namun itu masih terbilang cukup. Alat-alat tersebut akan diprioritaskan kepada tenaga medis dan orang dalam pengawasan (ODP).
"Rapid Test yang dikirimkan ke kita sebanyak 960 paket, dan itu cukup, karena yang menjadi sasaran kita adalah petugas yang terkontak langsung dan ODP dengan gejala," pungkas Fahri.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, dr Misri Hasanto mengatakan lambatnya dilakukan pemeriksaan menggunakan Rapid Test ini disebabkan beberapa kendala diantaranya jarak yang jauh dan menunggu tenaga medis dari beberapa kecamatan untuk mengikuti pelatihan.
"Memang kita yang belum melakukan tes menggunakan Rapid Test di Riau, itu dikarenakan jarak yang jauh, sehingga alat tersebut sampainya terlambat. Terkait dilakukan pelatihan terlebih dahulu itu sangat penting, karena dalam menggunakan alat ini kita harus terukur dan tepat akurasinya dan pesertanya kita datangkan dari Puskesmas yang ada di kecamatan," ujar Misri.
Terhadap Rapid Test yang dikirimkan, Misri mengatakan jumlahnya sudah cukup.
"Yang mau kita lakukan tes itu terhadap ODP dengan gejala jumlahnya 222 orang dan petugas yang terkontak langsung serta yang petugas yang bertugas didalam gugus tugas ini. Tadi kita sudah lakukan tes langsung terhadap 10 petugas kita, dan hasilnya negatif," pungkas Misri.
Penulis: Ali Imroen
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :