Pengelola Tanjung Buton Dinilai Tak Perhatikan Keamanan Penumpang
Jumat, 06 Maret 2020 - 15:09:49 WIB
SELATPANJANG - Ketua DPRD Kepulauan Meranti, Ardiansyah selaku pengguna jasa Pelabuhan Tanjung Buton mengaku geram dengan kondisi tidak layak pelabuhan tersebut. Pihak pengelola Pelabuhan Tanjung Buton dinilai egois dalam menentukan tarif serta tidak ditunjang dengan keamanan yang layak bagi penumpang.
Seperti kondisi pelabuhan yang berlubang dan patah yang bisa membahayakan penumpang yang menggunakannya.
Dikatakannya kondisi pelabuhan atau jembatan sudah berbahaya sekali sementara aktivitas di pelabuhan tersebut sangat tinggi.
"Lihatlah kondisinya, sementara penumpang yang melewati pelabuhan ini harus membayar Rp5.000 per orang dan untuk barang sebesar Rp10.000 per potong," ujarnya.
Untuk itu, Ardiansyah meminta kepada pengelola pelabuhan agar bisa mempertimbangkan dan memikirkan keselamatan masyarakat yang melewati pelabuhan tersebut.
"Tolonglah pihak Pelabuhan Rakyat Tanjung Buton ini pakai hati sedikit, masyarakat sudah membayar dan tolong pelabuhannya diperbaiki sebelum memakan korban, kalau dipikir biaya yang dipungut tidak sebanding dengan fasilitas yang diterima," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Komisi II DPRD Kepulauan Meranti sudah melakukan hearing bersama Dinas Perhubungan dan juga pihak jasa pelayaran Selasa (25/2/20) lalu.
Dalam hearing tersebut pihak jasa pelayaran sudah memberikan opsi lain kepada pengelola pelabuhan Tanjung Buton seperti membayar Rp3 juta perbulan dan menambah gerobak, tetapi ditolak pengelola dan masyarakat di sana saat itu.
Penulis : Ali Imron
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :