Tim Gabungan Karhutla Terpaksa Gunakan Air laut, Mesin Pompa BPBD Meranti Jadi Rusak
SELATPANJANG - Persoalan ketersedian air menjadi kendala tim gabungan penanggulangan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kepulauan Meranti.
Bahkan beberapa hari yang lalu di Desa Insit, Kecamatan Tebingtinggi Barat tim gabungan harus menggunakan air laut untuk memadamkan api yang ada di sana.
Namun usaha tersebut kembali menemukan kendala, dimana akibat memaksakan mobil Damkar untuk mengangkut air laut, pompa air mobil Damkar akhirnya rusak. Bahkan mobil Damkar juga sempat rusak dan tidak bisa beroperasi.
"Ada dua mobil kita rusak, tapi satu sudah bisa jalan. Tapi tetap mesin pompanya rusak," ujar Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti M Edy Afrizal.
Kerusakan dikatakan Edy karena mesin pompa Damkar terus menyuplai air asin yang mengakibatkan bagian mesin ada yang pecah.
Saat ini satu mobil Damkar yang masih bisa beroperasi dibantu dengan alat pompa air Shibura yang digunakan untuk menyuplai air ke poly tank, karena pompa air dari mobil Damkar tidak bisa digunakan.
"Karena kita tidak mungkin berhenti, satu mobil tetap kita gunakan untuk mengangkut air. Kalau kita sempat berhenti api bisa muncul lagi," ujar Edy.
Untuk saat ini dikatakan Edy untuk wilayah Kepulauan Meranti ada 5 titik api yang berada di Kampung Balak, Kecamatan Tebingtinggi Barat.
Bahkan untuk daerah tersebut tim gabungan juga mendapat bantuan dari tim Manggala Agni yang sudah turun beberapa hari yang lalu ke lokasi.
"Sampai saat ini tim gabungan dari BPBD, TNI, Kepolisian masih berada di sana. Manggala Agni juga sudah turun ke sana untuk membantu karena memang sudah beberapa hari api di Kampung Balak masih belum bisa padam," ujar Edy.
Terkait dengan koordinasi dengan pihak BPBD Provinsi Riau, Edy mengatakan sudah beberapa kali melakukan koordinasi untuk meminta bantuan water bombing, namun tampaknya masih belum bisa diturunkan ke Meranti karena daerah lain juga masih dalam kondisi yang genting.
"Saya sudah minta water bombing, tapi masih belum direspon, mungkin masih sibuk di Pelalawan sama Siak," pungkas Edy.
Penulis : Ali Imron
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :