Pengembangan Budaya dan Pariwisata Fokus Utama
Nicholas dan Felicia Terpilih jadi Koko Cici Riau 2024
Senin, 14 Oktober 2024 - 10:19:41 WIB
PEKANBARU - Nicholas Alexander dan Felicia Angelina terpilih sebagai Koko Cici Riau 2024 dalam grand final yang berlangsung di gedung sekolah Dharma Yudha, Pekanbaru, Minggu (13/10/2024).
Acara ini digelar Ikatan Koko Cici (Ikoci) Riau dengan dukungan dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau dan PSMTI Pekanbaru.
Grand final tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Sekretaris Umum PSMTI, Peng Suyoto, Sekjen PSMTI Riau Romo Toni, serta perwakilan dari PSMTI Pekanbaru.
Acara ini bertujuan untuk mempromosikan budaya Tionghoa dan memperkuat generasi muda Riau dalam berkontribusi terhadap pariwisata lokal.
Ketua Panitia Pemilihan Koko Cici Riau, Cynthia Wiranda menyampaikan, pemilihan tahun ini sangat kompetitif.
"Ada empat koko dan tiga cici yang berhasil lolos ke babak grand final, yakni Nicholas Alexander, Felicia Angelina, Fabro, Levina, Harianto, Zuleyka dan Antoni," jelas Cynthia.
Selain Nicholas dan Felicia yang menjadi pemenang utama, Koko Fabro dan Cici Levina dinobatkan sebagai Wakil I 2024, sedangkan Koko Harianto dan Cici Zuleyka terpilih sebagai Best Talent 2024. Koko Antoni mendapat penghargaan sebagai Koko Favorit 2024.
Para finalis dinilai berdasarkan empat kriteria utama: behavior (sikap), brain (kecerdasan), beauty (penampilan) dan talent (bakat).
Dewan juri yang terdiri dari perwakilan PSMTI Riau, Ketua Ikoci Riau, pembina Ikoci Riau, serta pihak dari Dinas Pariwisata Riau memberikan penilaian yang mendalam untuk setiap aspek tersebut.
"Para finalis koko cici sudah sesuai standar yang kami tetapkan, yaitu behavior, brain, beauty, dan talent," ujarnya.
Cynthia menjelaskan, proses seleksi berlangsung sejak awal September, yang terbagi menjadi dua sesi karantina online pada 22 September dan 3 Oktober, serta karantina offline pada 11 dan 12 Oktober.
Para peserta berasal dari berbagai daerah di Provinsi Riau, dengan latar belakang yang beragam, mulai dari mahasiswa hingga para profesional yang sudah bekerja.
Selama karantina, para peserta tidak hanya diuji kemampuan sosial dan intelektual mereka, tetapi juga dibekali berbagai materi penting.
“Kami memberikan pembekalan tentang sejarah Tionghoa, koreografi, hingga visi dan misi mereka sebagai Koko Cici. Selain itu, ada kelas khusus yang diadakan Dispar Riau,” jelasnya.
Cynthia berharap Koko Cici terpilih mampu menjadi duta budaya yang baik dan dapat berkolaborasi dengan komunitas lainnya di Riau.
“Mereka diharapkan mampu mengembangkan Koko Cici di Riau lebih baik lagi dan berkolaborasi dengan seluruh komunitas untuk memajukan pariwisata dan budaya di Riau,” tambahnya.
Sementara itu, Sekjen PSMTI Riau, Romo Toni menyatakan, acara ini merupakan kebangkitan setelah vakum akibat pandemi.
“Setelah beberapa tahun terhenti, akhirnya pemilihan Koko Cici Riau kembali diadakan. PSMTI Riau sangat mendukung kegiatan ini, karena kita berharap generasi muda bisa terus mengembangkan potensi diri mereka,” ujar Romo Toni.
Selain itu, Sekretaris Umum PSMTI, Peng Suyoto juga menambahkan, ajang pemilihan Koko Cici tingkat nasional akan digelar di Provinsi Lampung pada bulan November, sementara karantina nasional akan dilaksanakan di Jakarta.
"Kegiatan ini adalah bagian dari upaya melestarikan budaya Tionghoa melalui anak muda. Koko Cici harus mempunyai wawasan yang luas dan etika yang baik untuk menjalankan tugas mereka sebagai duta budaya Tionghoa," tukas Peng Suyoto.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :