DUMAI - Yabes Oktivan (17) merupakan salah seorang pelajar Sekolah Menegah Kejuaruan (SMK) di Kota Dumai. Ia terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Kota Dumai.
Kepada Jamkesnews, Yabes menuturkan, ia pernah merasakan manfaat Program JKN setahun yang lalu, saat ia harus dirawat akibat usus buntu yang ia alami.
Sebagai pelajar yang setiap hari harus bersekolah, sakit yang ia alami disebutnya seringkali mengganggu kegiatan belajar di sekolah.
Pernah satu ketika di saat jam pelajaran tiba-tiba Yabes mengalami sakit perut yang hebat sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit. Kini setelah dioperasi, Yabes sudah sembuh dan ia tak lagi merasakan sakit perut seperti yang dialaminya dulu.
"Sekarang saya tak ada lagi sakit-sakit perut. Sudah aman sejak dioperasi tahun lalu. Kalau diingat-ingat, aduh luar biasa sakitnya sampai berkeringat dingin saya menahannya. Kata dokter, kondisi usus buntu yang saya alami ini merupakan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan segera dan berbahaya untuk ditunda," ucap Yabes yang saat ini duduk di bangku kelas 3 SMK, Senin (18/9/2023).
"Jadi, penting untuk mengetahui gejalanya dan bagaimana perbedaannya dengan sakit perut lainnya, sehingga kita bisa segera mendapatkan perawatan medis jika orang terdekat kita mengalaminya," sambungnya.
Sebagai seorang anak peserta PBI, Yabes juga terdaftar di dalam Program JKN. Awalnya ia tidak mengetahui bahwa Program JKN itu merupakan program pemerintah yang menjamin pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Ia pun dijelaskan orangtuanya agar memanfaatkan Program JKN dengan benar saat sakit dan perlu berobat ke fasilitas kesehatan.
"Dulu saya tidak tahu sama sekali tentang program JKN, tapi setelah saya sakit dan dioperasi barulah saya mengerti kalau kartu yang dikasih orangtua saya itu berharga sekali. Besar sekali manfaatnya, tidak ada biaya yang harus dikeluarkan saat berobat," tuturnya.
"Sekarang saya sudah banyak tahu tentang program JKN, saya juga sudah mengunduh aplikasi mobile JKN. Bagi generasi seusia saya rasanya yang namanya teknologi informasi bukan hal yang asing lagi dan sudah merupakan kebutuhan sehari-hari, saya yakin anak sekolah seperti saya juga memiliki smartphone," sebutnya.
Di samping itu, Yabes juga memanfaat Aplikasi Mobile JKN dan memanfaatkan antrean online melalui aplikasi tersebut. Ia mengatakan, setiap kali berobat ia selalu mendaftar terlebih dahulu secara online melalui fitur Pendaftaran Pelayanan (antrean online).
Ia juga menerangkan, Aplikasi Mobile JKN memiliki banyak sekali fitur yang bermanfaat untuk memudahkan peserta Program JKN mengakses pelayanan administrasi maupun pelayanan kesehatan saat berobat ke fasilitas kesehatan.
"Selain bisa ambil nomor antrean secara online, lewat aplikasi ini kita juga bisa berkonsultasi dengan dokter, mencari informasi lokasi fasilitas kesehatan, info riwayat pelayanan, info seputar perkembangan program JKN dan banyak lagi kemudahan yang bisa kita dapatkan di aplikasi mobile JKN. Menurut saya, aplikasi ini sederhana dan mudah digunakan oleh siapapun. Dengan aplikasi mobile JKN, hampir semua urusan terkait program JKN bisa terselesaikan dalam genggaman tangan," kata Yabes.
Menanggapi keikutsertaannya dalam Program JKN, Yabes mengungkapkan rasa syukurnya karena sudah terdaftar sebagai peserta PBI yang mana iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Kota Dumai.
Ia berharap pemerintah dapat mempertahankan keberadaan Program JKN sampai kapan pun, mengingat manfaatnya yang luar biasa besar dalam membantu pesertanya memperoleh akses pelayanan kesehatan yang baik tanpa terbebani biaya.(rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
.jpg)
.jpg)
.jpg)
