PEKANBARU - Hujan es menjadi fenomena baru di Kota Pekanbaru karena jarang bahkan baru pertama kali terjadi di Ibukota Provinsi Riau ini.
Warga pun heboh dengan fenomena yang terjadi pada Sabtu (25/3/2023) sore ini. Ada beberapa yang kemudian bertanya-tanya, amankan hujan es dikonsumsi?
Dilansir halodoc.com, Direktur RSU PKU Muhammadiyah Prambanan, dr Dien Kalbu Ady mengatakan, kandungan dalam hujan es tidak jauh berbeda dengan hujan biasa, tapi dengan bentuk yang berbeda. Dan umumnya membawa polutan yang berasal dari atmosfer.
"Kandungan lain yang ada hujan es adalah partikel debu dan gas-gas emisi seperti nitrogen dioksida, sulfur dioksida dan karbon monoksida. Dengan demikian, konsumsi hujan es justru bisa membahayakan kesehatan," ucapnya.
Sebenarnya, di berbagai belahan dunia memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari. Contohnya seperti mandi, mencuci hingga dikonsumsi untuk air minum ataupun memasak.
Namun, ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi kandungan air hujan, termasuk seberapa sering hujan turun di wilayah tersebut, tingkat polusi udara, serta metode dan alat yang digunakan untuk menampung air.
Jenis bakteri, virus, atau parasit tertentu dapat dihilangkan dengan merebus air, tetapi kandungan lainnya mungkin memerlukan perawatan kimia sebelum air tersebut aman untuk diminum.
Untuk menghilangkan kontaminan kimia seperti logam misalnya, kamu mungkin perlu menggunakan sistem penyaringan air terlebih dahulu.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), air hujan yang dikumpulkan untuk tujuan minum harus disaring, desinfeksi, dan diuji secara teratur.
Apabila proses ini tidak dapat dilakukan, sebaiknya air hujan hanya digunakan untuk keperluan lain, seperti berkebun, mencuci pakaian, atau mandi.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
.jpg)
.jpg)
