KETIKA membangun sebuah rumah, semua bagian harus direncanakan dengan matang, termasuk bagian plafon. Atap merupakan bagian penting. Bukan hanya melindungi isi rumah dari panas, angin dan hujan, namun juga berpengaruh pada desain dan konsep hunian tersebut. Saat ini dari berbagai jenis, banyak yang menjatuhkan pilihan pada plafon gypsum.
Bahan untuk plafon harus kuat dan estetik untuk menyempurnakan keindahan sebuah hunian. Selain itu, agar budget pembuatan rumah tidak bengkak, perlu mempertimbangkan harganya. Untuk bisa mendapatkan pilihan paling tepat, bisa mempertimbangkan beberapa bahan sebelum menjatuhkan pilihan.
Jenis-jenis Plafond yang Biasa Digunakan
Pada saat merencanakan sebuah rumah, baik menggunakan jasa kontraktor maupun membangun sendiri, sebaiknya pikirkan akan menggunakan plafon dari bahan apa. Untuk mengetahui keunggulan masing-masing alternatif, selain browsing bisa mengunjungi toko bahan bangunan dan membandingkannya. Salah satu jenisnya adalah plafond gypsum.
Dengan melihat secara langsung beberapa alternatif pilihan jenis plafon, bisa mempertimbangkan dari berbagai segi. Mulai dari harga, kualitas, desain, kemudahan pemasangan dan lainnya. Hal-hal tersebut sangat penting karena dapat mempengaruhi kepuasan seseorang ketika membuat dan menempati hunian yang dibangun sesuai konsep sendiri. Berikut beberapa jenis bahan plafon.
1. Triplek
Bagi yang low budget, triplek bisa menjadi pilihan sebagai plafon. Harga bahan ini paling murah dari yang lain. Satu lembar triplek mempunyai ketebalan berbeda. Ada yang menjual dengan ketebalan 3 sampai 6 mm.
Bahan dasar triplek dari kayu yang sangat tipis sehingga kurang kuat. Untuk pemasangannya mudah, karena sangat ringan dan ukurannya lebar, jadi cepat selesai. Kekurangan bahan ini karena terbuat dari kayu, tidak tahan api. Selain itu juga tidak tahan air dan mudah rapuh. Kurang cocok untuk penggunaan pada daerah dengan kelembaban udara cukup tinggi.
2. Kalsiboard
Bahan untuk plafon kedua ini berasal dari campuran semen, pasir silika, asbes dan serat selulosa. Ketebalan setiap lembar cukup lumayan dibanding yang lain, namun material ini lebih berat. Secara estetika, tampilan plafon dari bahan kalsiboard cukup elegan dan terlihat modern.
Karena itu banyak digunakan pada perumahan dan gedung berkonsep modern serta dinamis. Jenis ini lebih tahan terhadap api dan jamur. Jadi bisa digunakan untuk berbagai ruangan dengan tingkat kelembaban tinggi. Namun harganya jauh lebih mahal sehingga tidak semua orang memilihnya.
3. GCR
Nama GCR merupakan singkatan dari Glassfibre Reinforced Cement. Materialnya terbuat dari bahan pasir halus, serat, semen, kaca dan polimer. Dilihat dari kekuatannya, GCR termasuk tangguh karena tahan terhadap air dan api. Karena itu tidak mudah bocor dan jamur tidak dapat tumbuh.
Ukurannya juga cukup besar sehingga untuk atap luas hanya membutuhkan sedikit GCR. Dari segi pemasangannya kurang fleksibel karena membutuhkan rangka besi kaso atau besi hollow. Setiap lembar cukup berat karena itu pemasangannya membutuhkan beberapa tenaga kerja. Agar rapi dan kuat, harus memilih teknisi berpengalaman.
4. Akustik
Jenis berikutnya mempunyai nilai estetika yang tinggi, yaitu akustik. Setiap lembar biasanya berukuran 60 x 60 cm dan 60 x 120 cm. Plafon jenis ini kurang lazim digunakan untuk perumahan karena harganya cukup mahal.
Biasanya bangunan yang mempunyai plafon dari akustik adalah bank, studio musik, hotel dan sarana umum lainnya. kemampuannya untuk meredam suara menjadikannya pilihan tepat untuk pemasangan pada sarana publik.
5. Metal
Bagi yang ingin memasang plafon kuat dan terlihat bersih, metal pilihan yang tepat. Bahan ini sangat awet karena tahan terhadap air, api, panas, ngengat, jamur dan mikroba lainnya. Bentuknya pun banyak yang unik karena melalui proses pencetakan.
Bahan plafond metal biasanya terdiri dari lapisan tipis. Proses pembuatannya melalui tahapan embos. Bangunan yang menggunakan metal sebagai atap terlihat berkelas, modern dan mewah.
6. Kayu
Tidak sedikit yang membangun hunian dengan atap dari bahan kayu. Kesan bangunannya terlihat lebih tradisional dan eksklusif. Harga bahan kayu cukup mahal sehingga tidak semua orang memilihnya. Selain harga, banyak yang khawatir bahan ini mudah rusak, berjamur dan dimakan ngengat.
Jika pandai memilih, hal tersebut tidak perlu terjadi. Banyak jenis kayu yang kuat dan tahan organisme sehingga awet. Harga dari plafond jenis ini cukup mahal. Pertimbangan lain tidak menggunakan plafon kayu adalah kurang tahan terhadap air dan api. Pada beberapa kodisi, justru kayu menjadi perantara masuknya air hujan ke dalam rumah melalui tetesan dan rembes.
7. Gypsum
Plafon jenis terakhir ini menjadi pilihan banyak orang. Selain pemasangan cepat, keren, tampilannya modern dan elegan, harganya pun murah. Bagi yang ingin mempunyai hunian cantik namun tetap hemat, gypsum bisa menjadi pilihan untuk plafon. Agar terlihat rapi, kuat dan awet sebaiknya pada waktu memasang menggunakan jasa teknisi profesional.
Untuk mendapatkan jasa pasang plafon gypsum terpercaya cukup mudah karena banyak yang membuka jasa. Gypsum cukup awet dan murah. Memilihnya menjadi plafond pada hunian adalah keputusan tepat.
Jika ingin membeli plafond ini sebaiknya berhati-hati karena banyak yang menjual dengan kualitas rendah. Agar tidak kecewa, pilih jenis yang berkualitas terbaik dan hemat, jangan sembarang memilih tempat berbelanja. Begitu juga dengan pemasangan. Percayakan pada ahlinya agar kuat dan kokoh.
Untuk pemasangan plafon gypsum berkualitas, bisa menghubungi sekatpartisi.com yang menyediakan jasa terbaik. Konsumen akan merasa puas dengan harga, kualitas dan pelayanannya. Tunggu apalagi, segera hubungi dan dapatkan harga terbaik. (***)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :