www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
5 Hotspot Tersebar di Sumatera Pagi ini, 1 Titik Panas di Kampar
 
Maradona Meninggal Dunia karena Henti Jantung, Ini Fakta-fakta Medisnya...
Kamis, 26 November 2020 - 06:31:38 WIB

JAKARTA - Legenda sepakbola asal Argentina, Diego Armando Maradona, meninggal karena henti jantung di usia 60 tahun. Awal November lalu, Maradona sempat menjalani operasi hematoma subdural untuk mengatasi gumpalan darah di otak.

Operasi tersebut berjalan sukses, Maradona lalu menjalani pemulihan di rumahnya di Tigre, utara Buenos Aires. Namun pada Rabu (25/11/2020) pagi waktu setempat, ia mengalami serangan jantung.

Bagi kebanyakan orang, henti jantung dan serangan jantung kerap dianggap sama. Sebenarnya apa perbedaan antara keduanya?

Beberapa fakta henti jantung seperti dialami Maradona sebelum meninggal terangkum sebagai berikut.

1. Bedanya dengan serangan jantung

Henti jantung dikenal juga sebagai cardiac arrest, sedangkan serangan jantung sering disebut heart attack. Serangan jantung bisa menjadi penyebab henti jantung, sehingga sangat mungkin keduanya terjadi bersamaan.

Henti jantung itu sendiri artinya apa? Dokter jantung dari RS Siloam Karawaci, dr Vito A Damay, SpJP(K), menjelaskan bahwa henti jantung merupakan kondisi ketika jantung berhenti memompa darah dengan efektif.

"Penyebab paling sering dari henti jantung mendadak adalah serangan jantung sehingga kedua ini sering disamakan oleh masyarakat," jelasnya dalam perbincangan dengan detikcom.

2. Golden period henti jantung

Fungsi jantung adalah memompa darah dan mendistribusikan oksigen yang terkandung di dalamnya ke seluruh organ tubuh. Jika jantung tidak berfungsi, dampaknya akan fatal. Karenanya, ada golden period yang harus diperhatikan ketika seseorang tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri.

"Kalau nadinya tidak teraba, segera lakukan resusitasi jantung paru atau pijat jantung. Dalam waktu 7-10 menit adalah golden period di mana kalau tidak ditangani dalam durasi itu, akan terjadi kematian otak menyusul seluruh tubuh," ujar dokter spesialis jantung, dr Jetty R Sedyawan, SpJP(K), FIHA, FACC.

Salah satu gejala henti jantung seperti dialami Maradona saat meninggal adalah mendadak kolaps atau tidak sadarkan diri.

3. Gejala

Dikutip dari Mayo Clinic, gejala dan pertanda henti jantung umumnya mendadak dan drastis, meliputi:

Tiba-tiba kolaps

Tidak ada denyut nadi

Tidak bernapas

Tidak sadarkan diri.

Beberapa gejala yang bisa muncul sesaat sebelum terjadi henti jantung antara lain:

Dada sesak atau tidak nyaman

Sesak napas

Lemah

Palpitasi (berdebar-debar).

Penting untuk diingat, beberapa kasus henti jantung bisa muncul tiba-tiba tanpa peringatan. (*)

 



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Sebaran titik panas di Sumatera.(ilustrasi/int)5 Hotspot Tersebar di Sumatera Pagi ini, 1 Titik Panas di Kampar
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.NasDem-PKB Membelot Dukung Prabowo, Oposisi 'Kurus' Tersisa PDIP dan PKS
ilustrasi.PGN Optimalkan LNG, Penuhi Kebutuhan Energi Industri di Tengah Risiko Geopolitik
  Pj Gubri, SF Hariyanto menerima kunjungan kerja SKK Migas Perwakilan Sumbagut. Pertemuan berlangsung di Kediaman Gubernur Riau, Jumat (26/4/2024).SKK Migas Sumbagut Audiensi dengan Pj Gubri SF Hariyanto, Begini Pembahasannya
Prabowo Subianto.PKS Soon Following Nasdem-PKB Joins Prabowo-Gibran Coalition
Hujan deras.(ilustrasi/int)Cuaca Ekstrem Diprediksi Masih Melanda Riau Akhir Pekan ini
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved