www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
SKK Migas Sumbagut Audiensi dengan Pj Gubri SF Hariyanto, Begini Pembahasannya
 
Kenali Cara Kerja Vaksin dalam Tubuh
Kamis, 29 Oktober 2020 - 18:08:35 WIB

JAKARTA - Vaksinasi yang diberikan sejak dini terbukti mengurangi angka kematian hingga menghilangkan sejumlah virus mematikan, seperti polio dan campak. Vaksinasi pula yang diharapkan dapat menghentikan penyebaran virus Covid-19 yang sedang mewabah.

Seperti apakah cara kerja vaksin di dalam tubuh? Dokter penyakit dalam dan vaksinolog Dirga Sakti Rambe menjelaskan bahwa ketika vaksin disuntikkan, maka tubuh akan mengenali virus sehingga membentuk kekebalan yang dikenal sebagai antibodi.

Antibodi tersebut berfungsi untuk melawan virus spesifik yang masuk ke dalam tubuh dan telah dikenali sebelumnya. Namun, jika tak pernah mendapatkan vaksinasi, maka seseorang akan sakit terlebih dahulu, baru tubuh membentuk kekebalan.

"Oleh karena itu, tujuan utama dari vaksin adalah mencetuskan kekebalan tanpa sakit terlebih dahulu," papar Dirga dalam webinar KPC PEN bertema 'Pentingnya Imunisasi pada Orang Dewasa', Rabu (28/10/2020) dikutip dari cnnindonesia.

Dirga juga menjelaskan bahwa vaksin mengandung dua komponen, yakni komponen aktif dan nonaktif. Komponen aktif berupa antigen yang berisi komponen virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, sedangkan komponen nonaktif adalah bahan tambahan berupa adjuvan dan stabilizer.

Adapun dalam pembuatan vaksin, keamanan selalu menjadi aspek utama. Selanjutnya, keefektifan vaksinasi juga dicek. Proses membuat vaksin pun tidak mudah, karena harus melalui berbagai tahapan, mulai dari uji praklinik, hingga fase uji klinik berkali-kali.

"Intinya semua ini sudah terbukti aman, baru kemudian digunakan secara luas oleh masyarakat," imbuhnya.

Dirga menyebut bahwa proses vaksinasi telah terbukti menekan penyebaran berbagai penyakit akibat virus, bahkan mampu menekan kematian. Pada kasus tertentu, vaksinasi bahkan mampu menghilangkan kehadiran penyakit di masyarakat.

Pada laporan 2019, kasus campak tercatat menurun hingga lebih dari 99 persen dibandingkan dengan awal abad 20. Kasus pertusis mampu ditekan lebih dari 92 persen, gondongan 98 persen, rubella lebih dari 99 persen, difteri 99 persen. Bahkan, kasus polio hampir hilang 100 persen dan cacar (smallpox) sudah tidak lagi ditemukan.

"Sejak awal dikembangkan, vaksin telah dipercaya sebagai zat yang paling ampuh untuk melawan berbagai penyakit infeksi," kata Dirga. (*)

 



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Pj Gubri, SF Hariyanto menerima kunjungan kerja SKK Migas Perwakilan Sumbagut. Pertemuan berlangsung di Kediaman Gubernur Riau, Jumat (26/4/2024).SKK Migas Sumbagut Audiensi dengan Pj Gubri SF Hariyanto, Begini Pembahasannya
Prabowo Subianto.PKS Soon Following Nasdem-PKB Joins Prabowo-Gibran Coalition
Hujan deras.(ilustrasi/int)Cuaca Ekstrem Diprediksi Masih Melanda Riau Akhir Pekan ini
  Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.NasDem-PKB Membelot Dukung Prabowo, Oposisi 'Kurus' Tersisa PDIP dan PKS
ilustrasi.PGN Optimalkan LNG, Penuhi Kebutuhan Energi Industri di Tengah Risiko Geopolitik
Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal memusnahkan 88,65 Kg barang bukti narkoba jenis sabu dan 2.401 butir ekstasi.88 Kg Sabu Dimusnahkan, Kapolda Target Tak Ada Lagi Kampung Narkoba di Riau
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved