www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Harga Emas Antam 1 Gram Jumat Ini di Pekanbaru Bertahan Rp1.319.000
 
Apa Saja Kondisi yang Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Akibat Covid-19? Ini Penjelasannya
Selasa, 22 September 2020 - 08:33:25 WIB

JAKARTA - Studi baru yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan orang yang mempunyai penyakit tidak menular akan lebih rentan menjadi sakit parah dan meninggal akibat virus Corona COVID-19.

WHO mengungkapkan data bahwa lebih dari 40 juta orang meninggal akibat penyakit tidak menular dalam satu tahun. Sebanyak 7 dari 10 kematian global disebabkan oleh penyakit jantung, kanker, diabetes, pernapasan dan penyakit tidak menular lainnya.

Dari jumlah tersebut, data menunjukkan sekitar 17 juta orang meninggal pada usia dini, sebagian besar antara umur 30 dan 70 tahun. Sebagian besar kematian terjadi di negara berpendapatan rendah.

Kepala Satuan Tugas PBB bagian penyakit tidak menular, Nick Banatvala, mengatakan penyakit tidak menular dan faktor risikonya, telah meningkatkan kerentanan terhadap infeksi virus Corona COVID-19.

Kondisi ini dapat berakibat buruk, termasuk pada anak muda. Menurut Nick, penelitian akademik di beberapa negara menunjukkan besarnya masalah tersebut.

"Sebuah studi di Perancis menunjukkan, COVID-19 kemungkinan berkembang parah tujuh kali lebih tinggi pada pasien obesitas. Perokok, satu setengah kali lebih mungkin mengalami komplikasi parah akibat COVID-19 dan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi," papar Nick seperti dilansir dari detik.

"Penderita diabetes memiliki kemungkinan dua hingga empat kali lebih besar, untuk mengalami gejala yang parah atau meninggal dunia akibat COVID-19," katanya.

Studi lain telah menunjukkan hasil yang serupa bagi penderita penyakit paru-paru, jantung, kanker dan sebagainya.

Nick mengatakan, pada sebuah studi yang dilakukan WHO pada tahun 2018 menunjukkan, investasi kesehatan untuk tindakan pencegahan dapat menyelamatkan keuangan dan nyawa manusia.

Dalam studi ini menemukan, untuk setiap 1 dolar AS (setara Rp14.700) yang dikeluarkan untuk tindakan pencegahan, manfaat yang diperoleh setara 7 dollar AS (setara Rp 103.000) hingga tahun 2030. (*)

 



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Ilustrasi harga emas masih tinggi di Kota Pekanbaru, Riau (foto/int)Harga Emas Antam 1 Gram Jumat Ini di Pekanbaru Bertahan Rp1.319.000
Ketua DPD PAN Pekanbaru, Ir Nofrizal MM.(foto: int)DPD PAN Inisiasi Koalisi Indonesia Maju di Pilwako Pekanbaru 2024
Kegiatan Kampar Expo 2024.(foto: mcr)Kampar Expo 2024: Bangkitkan Potensi Ekonomi Lokal dan Nasional
  Kadisdik Pekanbaru, Abdul Jamal.(foto: int)Dua SMPN Baru di Pekanbaru Sudah Bisa Gelar PPDB 2024
Dr Afni saat sowan ke ulama sebelum mendaftar sebagai calon Bupati Siak 2024.(foto: istimewa)Langkah Pasti ke Pilkada 2024, Dr Afni Temui Ulama Sebelum Daftar Calon Bupati Siak
Foto bersama.Perkuat Bisnis Media, AMSI Kembali Gelar Advanced Mentoring for Media Sustainability
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved