Viral Kisah Minta Video Perempuan Menari hingga Berkeringat, Mirip Kasus Gilang 'Bungkus'
Senin, 03 Agustus 2020 - 15:11:02 WIB
MALANG - Viral di media sosial pengakuan korban perempuan yang diminta video menari hingga berkeringat dengan modus penelitian. Kisah ini mengingatkan pada cerita Gilang pelaku pelecehan seksual yang beberapa hari lalu viral di media sosial.
Gilang pria yang sebelumnya disebut-sebut telah melakukan pelecehan seksual kepada seseorang melakukan aksinya dengan meminta korban membungkus dengan kain jarik.
Diketahui bahwa aksi yang dilakukan Gilang 'Bungkus' ini adalah cara yang dilakukan untuk melakukan memenuhi hasrat fantasi seksual yang disebut fetish.
Kemudian setelah ramai di media sosial terkait perilaku Gilang, diketahui semakin banyak masyarakat yang mengaku menjadi korban perilaku menyimpang seksual Fetish.
Salah satunya yang terbaru adalah unggahan twitter dari seorang gadis pemilik akun Twitter @rcfinl. Gadis berinisial R asal Jakarta itu itu mengunggah sebuah cuitan di akun Twitter-nya, Kamis (30//7/2020).
Dikutip dari artikel Tribunjatim.com Dalam cuitannya, R mengaku membagikan pengalamannya itu setelah kasus pelecehan seksual Gilang Bungkus ramai diberitakan.
R pun akhirnya berani mengungkap cerita lain yang pernah dialaminya. Terlihat ia membagikan screenshoot percakapan dengan seorang cowok berinisial I.
"sama nih kaya mas Gilang, bedanya yg ini minta video lagi nari keringetan dengan alibi buat penelitian juga," tulis Refi mengawali ceritanya.
I yang mengaku mahasiswa di Bandung, melalui Instagram menghubungi R. R mengaku bahwa I, di awal menghubunginya, sudah tahu tempat ia mengenyam pendidikan.
Pada percakapan yang dibagikan R, I meminta bantuan kepada R untuk membantu penelitiannya. Ia menyebut soal hubungan antara gerak tubuh dan keringat.
"Mau bantu penelitian aku hubungan tentang gerak dan keringet kamu jadi responen gampang kok," kata I.
"Apaan tuh," tanya R, dikutip tribunnews.com.
"Mau tau kamu kalo latihan nari termasuk yg keringetannya banyak diantara temen kamu atau biasa aja?," tanyanya.
"Biasa aja," jawab R.
"Belum pernah sampe basah sebaju baju?," tanya I lagi.
I kemudian meminta R untuk mengirim videonya tengah menari. Terutama, video yang memperlihatkan R berkeringat. I berdalih itu semua untuk penelitian.
"Ada ga video kamu latihan pas sampe keringetan kayak gitu. Keren sih pasti," tulis I.
"Buat penelitian nih mau liat hubungan gerak sama keringetnya. Lebih penelitian matkul, jadi bukan makalah. Ada videonya?," tambahnya.
R pun tak langsung memberikan videonya. Ia curiga dan bertanya lebih jelas tentang maksud R. Hingga kemudian terungkap bahwa banyak teman-teman R lain yang dihubungi oleh I.
"untung aku ga bego, dan pas ditanya temen2 ku sampe adek tingkat ku juga pernah diminta video nari keringetan juga sm nih orang," kata R di cuitan selanjutnya.
Cuitan R pun viral hingga mendapat reaksi dari warganet lainnya. Banyak yang mengaku juga pernah dihubungi oleh I.
Kebanyakan menyebut I, di awal chat, selalu tahu sekolah hingga universitas 'korbannya'.
"Stay safe utk semuanya dan jangan takut utk menyuarakan hal yg benar agar tidak terulang hal yg sama di kemudian hari," tulis R.
Konfirmasi R
Dihubungi TribunJatim.com, R membenarkan bahwa cuitan yang ia bagikan itu berdasarkan pengalaman pribadinya.
R mengaku dihubungi I pada tanggal 31 Maret 2020.
"Iya aku sendiri yang alamin. Cuma aku baru berani speake up sekarang. Sebelumnya aku speak up ke orang-orang terdekat aja," katanya, Sabtu (1/8/2020).
R lalu memberi pesan kepada para wanita untuk lebih berhati-hati menerima chat dari akun tak dikenal.
"Pelaku bisa datang dari semua kalangan. Jangan takut buat nolak kalau misalnya menurut kalian ada yang janggal dan jangan takut buat speak up," ucapnya.
Pelaku Minta Maaf
R sendiri menyebut bahwa I akhirnya meminta maaf melalui postingan Instagram Story. R membenarkan tentang akun I yang dikirimkan TribunJatim.com.
Dalam videonya, I mengaku menyesal atas perbuatannya. Ia pun meminta maaf kepada siapapun pihak yang dirugikan. Ia berjanji tak akan mengulangi perbuatannya lagi.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas perbuatan saya dan saya minta maaf kepada pihak instansi terkait, rekan-rekan yang merasa dirugikan,"
"Saya sangat menyesal atas perbuatan saya. Saya tidak akan mengulangi lagi," ucap I. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :