www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Imbau Pemudik Hati-hati, Dishub Riau Beberkan 48 Titik Rawan Kecelakaan
 
Kerja Tak Kenal Waktu, Risiko Bunuh Diri Dokter dan Wartawan Tinggi
Minggu, 08 September 2019 - 15:13:41 WIB

PEKANBARU - Kian tahun, perilaku bunuh diri yang dipicu depresi semakin mengkhawatirkan. Bahkan, menurut World Health Organization, Indonesia akan mengalami ledakan depresi pada 2020. Jika dibiarkan, itu akan memicu tingginya angka bunuh diri. Hal tersebut diungkapkan dr Brihastami Sawitri SpKJ dan dr Nalini Muhdi SpKJ (K) dalam workshop Surabaya Suicide Update 2019 di FK Universitas Airlangga kemarin (6/9), seperti yang dilansir dari jpnn.

Saat ini saja, rata-rata dalam sebulan Brihastami menerima sepuluh pasien yang mengaku punya keinginan mengakhiri hidup. Jumlah itu didapatkan dari tiga rumah sakit tempatnya berpraktik. ”Tiga sampai lima di antaranya bahkan pernah melakukan percobaan bunuh diri,” kata dia. Untuk laki-laki dan perempuan, hampir sama jumlahnya. Hanya, perempuan masih lebih bisa diselamatkan ketimbang laki-laki.

Perempuan yang berusaha bunuh diri memilih menyayat nadi atau minum racun dosis kecil sehingga bisa diselamatkan. Tapi, kalau laki-laki, mereka melompat dari gedung tinggi, menabrakkan diri, atau minum racun dalam dosis besar. Kasus bunuh diri yang diketahui media massa hanya sebagian kecil. ”Jadi, ini seperti fenomena gunung es. Yang diketahui hanya di atas permukaan, sedangkan yang di bawah permukaan masih banyak lagi,” ujarnya.

Menurut Nalini, mayoritas penyintas bunuh diri di Kota Surabaya merupakan usia remaja akhir dan usia dewasa awal, yakni 15–29 tahun. Pemicu terbesar adalah stressor di pekerjaan. Misalnya, deadline yang ketat, atasan yang menekan, atau lingkungan kerja yang tidak bersahabat. Ide bunuh diri tak serta-merta muncul. Mereka lebih dulu depresi. ”Ada yang cepat depresi, ada pula yang lama depresinya,” lanjut dia. Biasanya keinginan bunuh diri muncul setelah mereka tiga bulan depresi tanpa mendapat perawatan memadai.

Depresi diawali dengan adanya tekanan yang bisa menimbulkan burnout atau kelelahan kerja. Itu terjadi bila seseorang bekerja terus-menerus tanpa ada keseimbangan hidup. Padahal, setiap pekerja butuh libur dan istirahat cukup. Pekerjaan yang berisiko membuat pekerjanya bunuh diri, menurut Nalini, adalah dokter dan wartawan. ”dua pekerjaan itu memiliki waktu bekerja yang tidak menentu. Mereka harus siap kapan saja ketika dibutuhkan,” ungkapnya.

Selain itu, mereka yang bekerja di malam hari rentan depresi dan bunuh diri. ”Orang yang bekerja malam hari rentan bunuh diri. Sebab, kurang tidur di malam hari bisa membuat stres,” kata dia.

Nalini mengatakan, bunuh diri dapat dicegah dengan cara merawat diri sendiri. Seseorang perlu membiasakan untuk mengalihkan perhatian dari sakit emosional seperti sedih, marah, merasa gagal, dan frustrasi. ”Perlu dibiasakan berpikiran positif,” tuturnya. Seseorang juga harus terhubung secara sosial agar dapat mencegah kesepian dan keputusasaan. Melibatkan diri dalam komunitas kelompok atau kegiatan sosial yang positif menjadi salah satu yang bisa dilakukan.

”Apabila memiliki tekanan pikiran, jangan ragu untuk menceritakannya kepada orang lain,” kata Nalini. Selain itu, meluangkan waktu untuk melakukan hal yang disenangi dapat merelaksasi pikiran. ”Jika cara tersebut masih belum manjur, bisa menghubungi psikiater atau psikolog,” terang dia.

PERINGATAN KECENDERUNGAN BUNUH DIRI

    1. Menunjukkan keputusasaan
    2. Kemarahan yang tak terkendali
    3. Bertindak impulsif atau terlibat dalam aktivitas berisiko
    4. Merasa terjebak seperti tidak ada jalan keluar
    5. Penyalahgunaan alkohol atau narkoba
    6. Menjadi lebih pendiam dan tertutup
    7. Menarik diri dari teman, keluarga, dan masyarakat
    8. Kecemasan, agitasi, tidak bisa tidur atau tidur sepanjang waktu
    9. Mood yang berubah secara dramatis *


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Kecelakaan sat mudik.(ilustrasi/int)Imbau Pemudik Hati-hati, Dishub Riau Beberkan 48 Titik Rawan Kecelakaan
Para profesional caster dan analis esports bersama Samsung Galaxy S24.(foto: istimewa)Profesional Caster dan Analis Esports Puji Galaxy S24 Series Sebagai HP Gaming Terbaik
Pelepasan service car untuk Bengkel siaga Suzuki dalam momen mudik lebaran 2024.(foto: istimewa)Dukung Mudik Lebaran 2024, Suzuki Siapkan 66 Bengkel Siaga di Sumatera Hingga Bali
  Pengurus KONI Rohil dan cabor saat berbagi takjil di Bagansiapiapi.(foto: afrizal/halloriau.com)KONI Rohil Berbagi Takjil dan Buka Puasa Bersama Cabor
(ki-ka): Direktur & CTO XL Axiata, I Gede Darmayusa dan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya.(foto: istimewa)XL Axiata dan Alita Praya Mitra Resmikan Jaringan Backbone Fiber Optic Gorontalo-Palu
Plt Bupati Asmar saat membuka Gebyar AKS di Pustu Kecamatan Pulau Merbau.(foto: istimewa)Pemkab Meranti Berhasil Turunkan Stunting dan Miskin Ekstrem Jadi 1,00 Persen Tahun 2024
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved