Alasan Buah Jeruk Selalu Ada saat Perayaan Imlek
Sabtu, 02 Februari 2019 - 11:51:41 WIB
PEKANBARU - Jeruk menjadi buah yang tak bisa dilepaskan saat Imlek. Buah satu ini selalu hadir di tiap perayaan Imlek.
Saat perayaan Tahun Baru Imlek, akan ada banyak makanan yang disajikan sebagai persembahan atau suguhan kepada tamu yang datang.
Beberapa makanan khas yang ada saat perayaan Imlek ada lumpia, dimsum, mi, hingga ikan kukus yang masing-masing menu tersebut punya maknanya tersendiri.
Misalnya saja mi, yang saat Imlek disajikan mi berukuran panjang dan saat memakan mi panjang tersebut tidak boleh kita potong serta sebisa mungkin tidak dikunyah.
Nah, mi yang panjang ini ada kepercayaannya. Semakin panjang mi yang kita makan, maka semakin panjang juga umur kita.
Selain makanan itu, ada juga buah-buahan yang digunakan sebagai persembahan kepada leluhur atau sebagai sajian kepada tamu.
Selalu Ada Buah Jeruk
Di antara sajian bagi leluhur tersebut, Anda pasti akan melihat buah jeruk yang sering disebut jeruk mandarin.
Kenapa jeruk menjadi buah yang selalu digunakan saat Imlek, bahkan perayaan besar masyarakat Tionghoa lainnya, ya?
Dalam bahasa Mandarin, jeruk disebut "ju", yang mempunyai bunyi mirip dengan "ji".
Artinya keberuntungan.
Selain itu, buah jeruk juga memiliki warna kuning emas yang berkilauan, sehingga buah ini dianggap menunjukkan kekayaan dan kemakmuran.
Selain itu, jeruk juga terdiri dari banyak bagian yang bersatu dan membentuk satu kesatuan yang berbentuk bundar. Menurut kepercayaan Tionghoa, bundar atau bulat melambangkan kesempurnaan.
Itulah sebabnya banyak makanan khas Tiongkok yang berbentuk bundar, seperti kue keranjang.
Kebahagiaan dari Memberi
Jeruk ini disebut jeruk mandarin karena dulu konon buah ini hanya disediakan dan diberikan untuk para pejabat di Tiongkok kuno saja.
Tapi seiring berkembangnya zaman, saat ini buah jeruk mandarin sudah bisa dinikmati dan dibagikan ke siapa saja.
Ditulis tribun, maksud dari memberikan jeruk mandarin ke siapa saja termasuk sanak keluarga adalah agar rezeki kita terus bertambah, teman-teman.
Masyarakat Tionghoa mempunyai kepercayaan bahwa rezeki yang kita miliki datang dari usaha dan kerja keras.
Saat kita sudah mendapatkan sesuatu, maka kita tidak boleh lupa bersyukur dan kembali berbuat kebaikan, teman-teman.
Karena dengan bersyukur dan berbagi, semua rezeki dan kebahagiaan juga tidak pernah habis mengalir, sehingga kita tidak akan merasa kekurangan.
Jeruk Memiliki Rasa yang Beragam
Selain bentuk dan kebiasaan berbagi, rasa jeruk yang beragam, mulai dari asam hingga manis juga menjadi penyebab jeruk dipilih sebagai sajian saat Imlek.
Rasa buah jeruk yang beragam sama dengan kehidupan manusia, yaitu tidak selamanya kehidupan kita berasal dari sesuatu yang manis.
Tapi ada juga pengalaman yang pahit, tetapi tetap ada pengalaman dan kenangan yang manis. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :