Tamara Rindu; Kisah Dara Pekanbaru Dalam Pencarian Sosok Ayah Sejak 22 Tahun Lalu
PEKANBARU - Tamara Pratiwi, dara Pekanbaru yang kini berstatus mahasiswa, menyimpan segudang rasa rindu kepada ayahnya. Pencariannya telah lama dimulai namun belum berhasil juga memetik kabar berita dari sosok ayah yang didambakan selama ini.
Wanita kelahiran Kota Pekanbaru, sekitar 22 tahun silam itu pun harus jatuh bangun mencari ayahnya. Dikisahkannya, sejak masih dalam kandungan hingga lahir dan dewasa, Tamara tidak pernah tahu wajah sang ayahnya.
"Dari dalam kandungan ibu, Tamara tidak tahu wajah ayah sampai sekarang ini," sebut Tamara kepada halloriau.com, Kamis (24/1/2019) sore sembari meneteskan air mata.
Usaha yang dilakukan Tamara mencari ayahnya telah beragam cara, termasuk menyebar informasi soal pencariannya​ ini di media sosial, termasuk di Facebook dan YouTube. Namun, dewi fortuna tampaknya belum berpihak padanya.
Pernah dia mendengar kabar bahwa sang ayah berada di Kota Surabaya. Dicari info mendalam, ternyata didapat lagi cerita bahwa pria yang darahnya mengalir di nadi Tamara itu sudah tidak lagi di sana.
Kepada Halloriau.com, dara cantik ini berkisah, bahwa dahulu sang ibu, yang bernama Jasnimar merantau ke Pulau Jawa, tepatnya di Kota Surabaya. Di sana ia mendapatkan pekerjaan di sarang burung walet, lalu bertemu lah dengan sang ayah yang bernama Irwansyah.
Benih-benih cinta pun tumbuh, hingga akhirnya Irwansyah meminang Jasnimar ke jenjang lebih serius. Berbekal keluarga kecil di Kota Surabaya, pinangan Irwansyah diterima dan mereka menikah dengan niat membangun keluarga di sana.
"Ibu merantau ke Surabaya kerja di sana dan ketemu ayah. Pada akhirnya mereka menikah di sana dan diketahui keluarga ibu yang di Surabaya. Sejak ibu mengandung lebih memilih pulang ke Pekanbaru menjaga nenek (mamanya ibu)," papar Tamara.
Dalam perjalanan, Jasnimar tahu tengah mengandung bayi hasil cintanya dengan Irwansyah. Namun ia memilih pulang ke Kota Pekanbaru karena harus menjaga mamanya yang seorang diri, semenjak ditinggal merantau Jasnimar dahulu.
Sekian lama hubungan pernikahan itu, komunikasi kedua orang tua Tamara tetap terjalin erat. Bahkan saat akan melahirkan, sang ayah pernah berkata "Jika anak kita lahir perempuan beri dia nama Wita Marirwansyah. Kalau laki-laki kasih nama Raja Irwansyah," kata Tamara.
Sampai akhirnya Tamara lahir dan menjalani pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di daerah Kabupaten Kampar. Beruntung penghasilan ibu yang memiliki lahan perkebunan sawit tak begitu luas dapat membesarkan anak sulungnya itu.
Usaha demi usaha terus dilakukan Tamara untuk menemukan sang ayah yang selama ini diidamkan hadir dalam kehidupannya.
Gadis cantik yang masih menduduk di bangku kuliah ini, tepatnya di UIN Suska Riau, benar-benar ingin bertemu sang ayah. Meski dalam kondisi apapun setelah sekian lama tidak jumpa Tamara 'keukeh' pada niatnya.
Bahkan, saat ditanya kata-kata apa pertama yang akan keluar dari mulutnya jika ketemu sang ayah, dia menjawab yakin.
"Aku rindu," kata Tamara dengan wajah sendu dan bola mata berkaca-kaca.
Penulis : Helmi
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :