www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Lawan Honda BeAT, Motor Murah Suzuki NEX II Dapat Warna Baru di 2024
 
Susu Kental Manis Populer di Zaman Perang Sipil Amerika, Ini Ide Awal Pembuatannya
Sabtu, 07 Juli 2018 - 15:11:40 WIB

JAKARTA - Popularitas Susu Kental Manis (SKM) ternyata tak hanya sekarang.

Dalam sejarahnya, teknologi pembuatan susu kental manis dimulai pada abad ke-19 di Perancis dan Amerika Serikat.

Gail Borden Jr. mencetuskan ide untuk menambahkan gula dan mengurangi air pada susu.

Mengapa diolah dengan cara demikian?

Ternyata tujuannya agar mencapai tingkat kepekatan tertentu sehingga bisa lebih awet disimpan.

Dengan menambahkan gula maka susu akan bertahan dalam waktu yang lebih lama.

Alhasil, produk ini pun sukses diterima masyarakat dan dikonsumsi secara rutin oleh kalangan tentara di era Perang Sipil Amerika.

Di Indonesia sendiri, SKM sudah eksis sejak 1922 berupa produk impor dari Belanda.

Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia, Dedi Setiadi mengatakan pabrikan SKM hingga saat ini bekerja sama dengan peternak sapi lokal untuk menghasilkan bahan baku mereka.

Sekarang SKM juga masih populer di kalangan masyarakat karena murah, enak dan praktis.

Sayangnya, Baru-baru ini, kandungan dalam produk ini pun mulai dipertanyakan apakah baik untuk konsumsi sehari-hari.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan pernyataan, SKM tidak termasuk dalam kategori produk susu.

Dalam surat edaran bernomor HK.06.5.51.511.05.18.2000, lembaga itu mengimbau masyarakat bijak dalam mengonsumsinya.

SKM tak bisa disetarakan dengan produk susu lain yang dijadikan pelengkap gizi dan nutrisi anak, seperti susu sapi, susu disterilisasi, susu yang dipasteurisasi, dan susu formula.

Ahli gizi Winda Ekayanti menerangkan, susu kental manis lebih banyak mengandung gula dibandingkan protein dan kalsium, sehingga tak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam bentuk minuman.

"Gula yang terkandung bisa mencapai 43-48 % dari total kalori, jauh bila dibanding susu pertumbuhan lain yang rata-rata hanya 16-18 %. " katanya, seperti dikutip tribun, Kamis (5/7/2018).

Selain itu, bahan pengawet dan lemak jenuh dalam sebagian produk SKM membawa efek buruk bagi kesehatan.

Kandungan tersebut dapat memicu penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, hingga stroke.

"SKM bukan susu dan tak baik diminum untuk konsumsi sehari-hari," pungkasnya.(*)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Warna baru motor murah Suzuki NEX II 2024. Lawan Honda BeAT, Motor Murah Suzuki NEX II Dapat Warna Baru di 2024
SDN 83 Pekanbaru yang terbakar.(foto: pgi)Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar
Petani pinang.(ilustrasi/int)Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg
  Timnas Indonesia kalahkan Korea Selatan lewat adu penalti.Korsel Vs Indonesia: Menang Adu Penalti, Tim Garuda ke Semifinal
Pj Sekdaprov Riau, Indra saat memimpin Upacara Hari Otonomi Daerah ke-28 di Riau.(foto: mcr)Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi
Bandar narkoba Kampung Dalam digerebek Polda Riau.(foto: mcr)Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved