Warga Risau, Peti Makin Menggila di Sungai Kuantan
Selasa, 21 Juni 2016 - 11:08:25 WIB
TELUK KUANTAN - Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (Peti) terus beraksi di Kecamatan Kuantan Tengah dan Sentajo Raya (Sentra), Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), sebulan terakhir. Warga mengeluhkan susahnya mencari ikan karena lingkungan sekitarnya sudah tercemar.
Pantauan MRNetwork, seperti terlihat di Desa Sawah Telukkuantan, terdapat empat rakit Peti beroperasi sejak dua pekan terakhir. Di Sentajo Raya sedikitnya ada tiga titik sejak lama beroperasi.
Aktivitas yang sama juga terlihat di Desa Pulau Komang Sentajo sebanyak delapan unit rakit siap tempur. Di Desa Muaro Sentajo ada 11 unit, di kawasan Kuantan Putus di Desa Koto Sentajo dan Desa Kampung Baru Sentajo sebanyak 12 unit.
Informasi dari tokoh masyarakat Muaro Sentajo, inisial PE kepada wartawan Senin (20/6/2016) di Teluk Kuantan mengeluhkan hal tersebut. "Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena sudah merusak lingkungan kami," kata PE.
PE menyebut, aktivitas Peti ini bukan saja dilakukan oleh orang luar desa, tetapi warga tempatan juga ikut terlibat sebagai pekerja. "Orang kampung juga ikut menghancurksn tanah peladangan tersebut, selama sebulan terakhir ini," keluh tokoh peduli lingkungan ini.
Selain merusak lingkungan, kata PE, ribuan nelayan yang menggantungkan hidup di sepanjang sungai Kuantan menjerit karena susah mencari ikan.
"Matapencaharian nelayan sudah mati, gara-gara aktivitas Peti semakin mengila sebulan terakhir ini. Kami sebagai nelayan hanya bisa mengeluh," jelas dia.
Ini juga diamini warga lainnya, yang tidak mau disebutkan nama. "Sudah puluhan meter tanah peladangan milik petani Desa Muaro Sentajo, Koto Sentajo dan milik petani Desa Kampung Baru Sentajo terjun bebas masuk sungai akibat digasak mesin-mesin dompeng tersebut," tegas dia.
Sementara aksi yang sama juga terjadi di Kecamatan Gunung Toar, Desa Pulau Aro dan Pangean. Tak hanya di Sungai Kuantan, hutan lindung Sentajo pun Peti juga terjadi. Meski sudah diberi peringatan oleh Kepala Desa setempat bersama aparat, namun aktivitas ilegal itu tetap saja terjadi.
"Kalau ditunggu amukan masyarakat, jelas tak akan ada karena masyarakat tak mau lagi berhadapan dengan para pendompeng yang tak segan-segan main kasar," sebut PE lagi.
Untuk itu warga yang lingkungan rusak tersebut berharap agar Bupati Kuansing bersama Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) baru dapat mengambil tindakan tegas dan menangkap semua pelaku Peti.
"Jangan sampai akibat ketidaktegasan pemerintah dan aparat nanti warga akan menilai aktivitas Peti dilindungi," sebut warga kampung.
Penulis : Idi Susianto
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :