HEBEI - Jumlah korban meninggal di seluruh penjuru China terus bertambah dalam bencana banjir yang mendera negara ini. Banjir terjadi sejak awal Juli, akibat hujan deras berkelanjutan.
Diwartakan Belfast Telegraph, Sabtu (23/7/2016), di Provinsi Hubei khususnya, banjir telah menewaskan 154 penduduk. Sementara 124 orang lainnya berstatus hilang. Lebih dari 300 ribu orang juga terpaksa dievakuasi dari kawasan tersebut.
Banjir bandang di China dimulai sejak Senin 18 Juli 2016. Korban terbanyak ditemukan di kawasan utara Provinsi Hebei dengan 114 orang meninggal dan 111 lainnya masih dalam pencarian. Banjir juga telah mengakibatkan rumah-rumah penduduk hancur dan tanah longsor.
Sayangnya, tragedi ini baru terkuak di media setempat pada Jumat 22 Juli 2016. Sebelumnya, memang sudah ada berita banjir di kawasan tersebut. Namun disebutkan banjir tersebut tidak mengancam keselamatan.
Akan tetapi, beberapa foto yang muncul di media online kemudian menampilkan sebaliknya. Anak-anak tenggelam dalam lumpur, tubuh mereka membengkak dengan kulit yang sedemikian pucat. Foto-foto tersebut dihapus dari media sosial pada Sabtu pagi tadi. Meski begitu, peredarannya sudah memberi kesaksian. Media lain pun berlomba-lomba mencari kebenarannya.
Benar saja, banyak penduduk sudah meninggal pada pencarian hari ini. Mereka terlambat dievakuasi. Beberapa korban juga mengatakan bahwa mereka tidak menerima peringatan banjir sama sekali.
Pemerintah setempat sempat berkelit, namun dengan beredarnya kabar itu dan menimbulkan kegeraman publik, mereka akhirnya menjelaskan pada Jumat. Menurut pemerintah, banjir bandang terjadi karena hujan lebat dan tanggul dekat desa tidak mampu menampungnya.
Wakil Wali Kota Xingtai, Qiu Wenshuang menerangkan, banjir itu datang tiba-tiba. Ketika petugas sampai di lokasi pada Rabu 20 Juli 2016 untuk mengungsikan warga ke tempat yang aman, banjir sudah terlalu tinggi dan menggenangi rumah mereka.
Hasil penyelidikan jurnalis di Xingtai, banjir kemungkinan besar terjadi karena alur sungai dekat Desa Daxian terlalu sempit. Pipa-pipa saluran pemanas air juga ditemukan malang melintang di sungai yang kecil itu. Belum lagi, endapan lumpur membuat sungai semakin dangkal.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :