JAKARTA - Lampion atau lentera kelinci ditempatkan di Lapangan Sanxia di Chongqing, dirobohkan. Netizen mengeluhkan lampion raksasa yang dirobohkan di China barat daya itu bentuknya terlalu jelek.

"Kelinci itu memiliki alis yang tebal dan terlihat seperti pria dengan ekspresi serius. Apakah ini kelinci yang meriah?" sebut seorang pengguna aplikasi perpesanan WeChat, dikutip dari Okezone.com.

"Pengguna internet menyebut, bahwa lentera kelinci di alun-alun terlalu memalukan. Setelah pengaduan, kami meminta seseorang untuk menghancurkannya," sebut Komite Manajemen Distrik Komersial Lapangan Sangxia ke outlet media lokal Hongxin News.

Pengguna WeChat lain menulis jika lampion itu seperti goblin kelinci. Namun beberapa orang menyebut tidak perlu melepas lampion dengan mengatakan bahwa itu hanya terlihat seperti yang tradisional.

Dalam budaya Tiongkok, kelinci dianggap sebagai hewan yang lembut yang menggemaskan.

Selain lampion, reaksi negatif juga terjadi pada salah satu prangko khusus untuk Tahun Kelinci. Perangko itu dirilis China Post awal bulan ini.

Perangko itu menampilkan kelinci biru dengan mata merah yang memiliki pena dan selembar kertas - tetapi pengguna internet menyebutnya "jahat", "menakutkan", dan "mengerikan".

Perangko ini dirancang pelukis terkemuka Huang Yongyu, yang juga menciptakan stempel zodiak pertama di negara itu pada 1980. Salah satu lukisannya terjual seharga 19,3 juta dolar Hong Kong pada 2017.

Walau begitu, media setempat, mencatat perangko kontroversial itu terjual habis pada hari pertama penjualan dan harganya naik tiga kali lipat.